Stikes Muhammadiyah Gombong Wisuda 499 Lulusan
GLADI WISUDA: Ketua Stikes Muhammadiyah Gombong Hj Herniyatun MKep SpMat memimpin gladi Wisuda XXIX dan Angkat Sumpah di aula kampus setempat, Jumat (28/9). (suaramerdeka.com/Supriyanto)
GLADI WISUDA: Ketua Stikes Muhammadiyah Gombong Hj Herniyatun MKep SpMat memimpin gladi Wisuda XXIX dan Angkat Sumpah di aula kampus setempat, Jumat (28/9). (suaramerdeka.com/Supriyanto)
456 mahasiswa baru Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Muhammadiyah Gombong tahun akademik 2018/2019 mengikuti Pengenalan Kehidupan Kampus dan Baitul Arqam. Kegiatan yang berlangsung selama empat hari hingga Sabtu (16/9) tersebut dibuka oleh Ketua Stikes Muhammadiyah Gombong, Hj Herniyatun MKep SpMat.
Selama kegiatan, para mahasiswa baru mendapatkan berbagai materi, mulai dari dikenalkan berbagai fasilitas kampus, sistem pendidikan perguruan tinggi, kemuhammadiyahan hingga wawasan perguruan tinggi. Mereka juga mendapatkan materi pembinaan kesadaran bela negara dan kehidupan berbangsa dan bernegara dari Kodim 0709 Kebumen.
Sejumlah narasumber lain hadir yakni Dr Ari Ansori MAg menyampaikan materi pembinaan gerakan nasional revolusi mental, Wakil Sekretaris Masjlis Dikti PP Muhammadiyah, Dr Muh Samsudin MPd, memberi materi sistem pendidikan tinggi di Indonesia. Materi perguruan tinggi di era revolusi industri 4.0 disampaikan oleh Dr Inayah Rahmaniyah MA.
Wakil Direktur Special Nursing Nagamachi Yamagata Jepang, Abe Hishashi, menyampaikan sosialisasi tenaga kesehatan di Jepang saat Job Fair-Baitul Arqam Purna Studi di Stikes Muhammadiyah Gombong, Rabu (29/8). (suaramerdeka.com/Supriyanto)
Para mahasiswa Program Studi (Prodi) DIII Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Muhammadiyah Gombong yang telah selesai yudisium dan menunggu wisuda terus meningkatkan kompetensinya. Salah satunya memanfaatkan waktu jeda dengan mengikuti pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
Selama dua hari, sebanyak 148 mahasiswa dilatih oleh instruktur Dr Ir Widodo Hariyono ST MKes, Machfudz Eko Arianto dan Oktomi Wijaya dari Universitas Ahmad Dahlah (UAD) Yogyakarta dengan berbagai materi K3.
Dalam pelatihan yang dibuka oleh Ketua Stikes Muhammadiyah Gombong, Hj Herniyatun MKep SpMat, sejumlah materi yang disampaikan meliputi konsep keselamatan dan kesehatan kerja, program kesehatan kerja rumah sakit, regulasi bidang K3 rumah sakit, keselamatan dan kemanan pasien, organisasi dan sistem managemen K3 dan evakuasi dan tanggap darurat bencana.
Materi lain berupa pencegahan dan penanggulangan kebakaran, mengenali bahan berbahaya dan beracun, mengenal ergonomi, tata letak dan pemindahan bahan dan alat perlindungan diri dan peralatan K3 hingga kemudian teknik investigasi dan pengendalian risiko. Tak sekadar teori, mereka juga melakukan praktik seperti evakuasi pasien dan pembuatan prosedur operasi standar.
Sekretaris Prodi DIII Keperawatan Bambang Utoyo SKep Ns MKep menjelaskan, pelaksanaan pelatihan terbagi menjadi tiga gelombang. Gelombang pertama Senin-Selasa (13-14/8) diikuti oleh 50 peserta. Gelombang II akan digelar pada 20-21 Agustus juga diikuti 50 peserta dan gelombang III pada 27-28 Agustus mendatang dengan 48 peserta.
“Pelatihan bagi calon wisudawan ini bertujuan untuk menyiapkan lulusan menghadapi dunia kerja,” ujar Bambang Utoyo didampingi Humas dan Kemahasiswaan Ukis Erliwianto SE kepada Suara Merdeka di sela-sela pelatihan, Selasa (14/8).
Lulusan Kompetitif
Lebih lanjut, Bambang Utoyo menambahkan, pelatihan K3 yang baru pertama kali dilaksanakan itu merupakan tindak lanjut dari evaluasi stakeholder pengguna lulusan Stikes terkait kemampuan K3 bagi lulusan. Dengan demikian, setelah lulusan mahasiswa mulai bekerja sudah memiliki kemampuan K3.
“Jadi pihak perusahaan tidak perlu lagi melatih K3 lantaran sudah memiliki sertifikasi K3,” imbuh Bambang menyebutkan pelatihan akan dilaksanakan rutin setiap tahun.
Bambang berharap, melalui pelatihan tersebut, para lulusan Prodi DIII Keperawatan Stikes Gombong sesuai dengan visi misi prodi dan bisa kompetitif dengan lulusan perguruan tinggi yang lain.
Selain pelatihan K3, menjelang wisuda tepatnya pada 29 Agustus mendatang, Stikes Muhammadiyah Gombong juga akan menggelar Job Fair dan Darul Arqam Dasar (DAD) Purna Studi. “Kegiatan itu menjadi bekal bagi mahasiswa menghadapi dunia kerja,” ujarnya.
PROGRAM RETOOLING: Dosen Program Studi DIII Keperawatan Stikes Muhammadiyah Gombong Hendri Tamara Yuda SKep Ns MKep lolos mengikuti pelatihan retooling dosen vokasi pendidikan tinggi di bidang nursing di Nanyang Polytechnic International (NYPI) Singapura. (Foto suaramerdeka.com/Supriyanto)
Civitas akademika STIKes Muhamamdiyah Gombong menggalang dana untuk membantu korban gempa di Nusa Tenggara Barat (NTB), Ahad (12/8). Langkah tersebut sebagai bentuk kepedulian civitas terhadap nasib korban gempa di Lombok, NTB.
Aksi penggalangan dana ini mulai dilakukan pada Ahad pagi. Bersamaan kegiatan SUNMOR (Sunday Morning) Pelayanan Pemeriksaan Kesehatan Gratis dimana para mahasiswa menggalang dana dengan berjalan kaki disekitaran alun-alun Kebumen. Dalam aksinya mereka membawa kotak amal berisi tulisan # Pray For NTB.
‘’ Penggalangan dana untuk membantu warga yang menjadi korban gempa di Lombok, NTB pada 29 Juli lalu,’’ ujar Koordinator Aksi yang Juga Ketua BEM, Ari Purnomo Aji . Harapannya masyarakat Kebumen tergerak untuk memberikan bantuan kepada warga NTB yang terkena musibah gempa.
STIKes Muhammadiyah Gombong kembali memfokuskan kegiatan Bina Lingkungan melalui Desa Binaan yang berada diseluruh wilayah Kabupaten Kebumen. Salah satu diantaranya adalah Desa Giwangretno Kec. Sruweng Kabupaten Kebumen sebagai desa binaan untuk Program Desa Siaga Sehat Jiwa kerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen.
Salah satu implementasi program tersebut adalah dengan memberikan Pelatihan terhadap Kader Kesehatan Jiwa yang dilaksanakan di Balai Desa Giwangretno 24-25 Juli 2018 dengan dihadiri oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen , Puskesmas Sruweng, Mahasiswa Profesi Ners STIKes Muhamamdiyah Gombong, Perangkat Desa, serta Kader Kesehatan yang ada di Desa Giwangretno .
Acara dibuka oleh Ketua STIKes Muhammadiyah Gombong Hj. Herniyatun, M.Kep. Sp. Mat dilanjutkan sambutan. Dalam sambutannya beliau menyampaikan ‘Komitmen STIKes Muhammadiyah Gombong dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang salah satunya adalah pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan sebagai upaya pendekatan dengan masyarakat untuk menjaga hubungan yang baik dan menjadikan masyarakat desa yang sejahtera’. Beliau juga menegaskan bahwa program ini akan terus dilakukan dan ditingkatkan terhadap masyarakat khususnya Desa Giwangretno.
Harapan Institusi menurut Herniyatun, adalah timbulnya kerjasama dengan masyarakat untuk selalu menjaga serta mampu mewujudkan desa binaan menjadi desa siaga yang aktif mandiri dalam menyelesaikan masalah kesehatan. Mensinergikan program kerja STIKES Muhammadiyah Gombong dengan Program Pemerintah serta Program Persyarikatan untuk meningkatkan Pembangunan Kesehatan Desa melalui Desa Binaan dan turut berpartisipasi aktif dalam melakukan penelitian, pengabdian masyarakat dan dakwah Islamiah melalui praktek komunitas dalam rangka peningkatan derajat kesehatan masyarakat desa.
Dari Pemerintahan Desa Sekdes Giwangretno Ibu Siti dikantornya. Beliau berharap Pelatihan Kesehatan Jiwa ini dapat berjalan dengan baik dan bermanfaat bagi warganya. Selain itu atas nama Pemerintahan desa beliau juga mengucapkan terimaksih dan siap mendukung kegiatan tersebut tegasnya.
Sementara Kepala Seksi P2P Tidak Menular & Kesehatan Jiwa Dinas Kesehatan Kebumen Sri Triretnaningsih, S.ST. M.Kes melalui sambutannya menyampaikan terimakasih kepada STIKes Muhammadiyah Gombong atas peran aktifnya mendukung program pemerintah dalam rangka Program Desa Siaga Sehat Jiwa.yang selama ini menjadi salah satu program utama pemerintah Kabupaten Kebumen.
Ike Mardiyati, A. M.Kep. Sp.J. Selaku Koordinator Jiwa mengatakan tujuan Pelatihan ini adalah untuk membekali kemampuan masyarakat dan berperan aktif dalam penemuan kasus, menggerakan keluarga sehat dan beresiko, menggerakan pasien dan keluarga pasien gangguan jiwa untuk mengikuti terapi kesehatan jiwa oleh perawat CMHN berupa terapi aktifitas kelompok dan rehabilitasi serta kunjungan pasien mandiri dan pendokumentasian data kesehatan jiwa; ungkap Ike.
Selain itu Ike juga menambahkan perlunya DSSJ agar masyarakat yang sehat tetap sehat, yang beresiko terhindar dari gangguan jiwa, yang gangguan mendapatkan pelayanan yang tepat dan sesuai serta meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan individu.
Adapun materi yang diberikan selama pelatihan meliputi Deteksi Dini Kesehatan Jiwa Keluarga, Kunjungan Rumah Pada Pasien Mandiri (Home Visite), Pengelolaan Rujukan Kasus dan Menggerakan Kelompok Keluarga Untuk Penyuluhan Kesehatan.
Untuk mempermudah pemahaman peserta juga diberikan Buku Panduan berupa Buku Pegangan Kader kesehatan Jiwa, Panduan Kader, Panduan Supervisi dan home Visit Pasien, Panduan Deteksi Dini Keluarga Sehat Jiwa dan Panduan Penyuluhan Kesehatan Jiwa.
Narasumber yang terlibat adalah dosen Keperawatan Spesialis Jiwa dari STIKes Muhammadiyah Gombong diantaranya Ike Mardiyati Agustin, M.Kep. Sp. J, Arnika Dwi Asti, M.Kep dan Tri Sumarsih, S.Kep. Ns, MNS . Pelatihan diberikan dalam bentuk kuliah, diskusi, simulasi, dan dihari terakhir peserta mempraktekan langsung ke keluarga dan pasien hasil pelatihan dengan didampingi mahasiswa Profesi Ners STIKes Gombong.
Sejumlah mahasiswa asing dari enam negara mengikuti Summer Camp 2018 di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Muhammadiyah Gombong, Kebumen, Rabu-Sabtu (18-21/7). Para mahasiswa peserta dikenalkan budaya nusantara khususnya obat-obatan tradisional asli Indonesia.
Selama mengikuti Summer Camp, para mahasiswa asing dari Jerman, Turki, Sudan, Afganistan, dan Prancis didampingi mahasiswa asal Indonesia mengikuti serangkaian kegiatan.
Saat mengunjungi Roemah Martha Tilaar (RMT) Gombong, para peserta mengikuti perkuliahan terkait kosmetik dan obat-obatan tradisional. Mereka tampak antusias saat belajar dan praktik membuat beras kencur instan.
Saat berada di Gombong, mereka bermalam di Benteng van Der Wijck Gombong. Jumat (20/7) pagi mereka mengikuti sepeda santai ke Waduk Sempor. Sesampai kembali di kampus Stikes mereka kemudian mengikuti praktik memasak nasi goreng.
Selamat & Sukses Alumni STIKes Muhamamdiyah Gombong yang mengikuti pelatihan di PT. Bahana Inspirasi Muda dan Seleksi IJ EPA tahun 2017, pada bulan Juni 2018 sudah diberangkatkan ke Jepang. Ada 5 anak:
1. Muhammad Tegar Cahyo Jati
2. Nurul Hafidhah Ilmi
3. Ikhlas Arif
4. Imam Kurniawan
5. Sahrul Sarifudin
Sebanyak 19 mahasiswa Program Profesi Ners Reguler B Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Muhammadiyah Gombong mengikuti Field Trip ke Faculty of Nursing (FoN) Khon Kaen University of Thailand, Minggu-Sabtu (2-7/7).
Kunjungan para mahasiswa tersebut dipimpin langsung oleh Ketua Stikes Muhammadiyah Gombong Hj Herniyatun MKep Sp Mat, didampingi Wakil Ketua IV Bidang Kerjasama Sawiji Amani Kep Ns MSc, Ketua Prodi S1 Keperawatan Isma Yuniar MKep, Sekretaris Prodi Profesi Ners Dadi Santoso SKep, Pembimbing Komunitas Rina Saraswati MKep.
Ketua Prodi S1 Keperawatan Isma Yuniar MKep menjelaskan, kunjungan para mahasiswa yang mayoritas sudah bekerja di Puskesmas tersebut dalam rangka untuk meningkatkan kompetensi di bidang keperawatan yakni dengan melihat dan membandingkan secara langsung bagaimana pelayanan di pusat kesehatan masyarakat di Thailand.
“Kunjungan itu sekaligus untuk modifikasi dalam perawatan masyarakat untuk mengembangkan kompetensi perawat di pusat kesehatan masyarakat,” ujar Isma Yuniar di sela-sela keberangkatan.
Selama seminggu kunjungan, peserta akan mengunjungi Faculty of Nursing (FoN) Khon Kaen University (KKU). Selain itu juga mengunjungi Kranuan Crown Prince Hospital, Nampong Hospital and Community. Tak sekadar kunjungan para mahasiswa juga akan melakukan presentasi dari selama kunjungan di Khon Kaen University serta evaluasi.
Ketua Stikes Muhammadiyah Gombong Herniyatun menambahkan, selain field trip kunjungan ke Khon Kaen University sekaligus memperbarui nota kesepahaman yang selama ini sudah dilakukan. Melalui kerjasama tersebut, Stikes dapat melakukan berbagai macam kegiatan bersama seperti joint research, student staff and lecturer exchange program, seminar dan pelatihan bersama untuk kedua belah pihak dalam mewujudkan semua visi dan misi setiap institusi.
Sementara KKetua Kelompok Mahasiswa Program Profesi Ners Syamsul Azar mengatakan, pihaknya akan memanfaatkan selama kunjungan di Thailand untuk benar-benar menyerap ilmu dan pengalaman. Nantinya akan mengambil hal yang baik dari sana untuk diaplikasikan di tempatnya bekerja.
“Bisa jadi momentum ini sekaligus sebagai media sharing, untuk meningkatkan kompetensi dan pengalaman dalam bidang pelayanan kesehatan masyarakat,” ujar pria yang sehari-hari bekerja di sebuah Puskesmas di Wonosobo.