(0287) 472 433 rektorat@unimugo.ac.id

Wakil Direktur Special Nursing Nagamachi Yamagata Jepang, Abe Hishashi, menyampaikan sosialisasi tenaga kesehatan di Jepang saat Job Fair-Baitul Arqam Purna Studi di Stikes Muhammadiyah Gombong, Rabu (29/8). (suaramerdeka.com/Supriyanto)

KEBUMEN, suaramerdeka.com – Para alumni Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Muhammadiyah Gombong banyak yang sukses bekerja di Jepang. Beberapa di antaranya yang bekerja sebagai tenaga kesehatan di Special Nursing Nagamachi Yamagata, Jepang.

Dinilai memiliki kompetensi yang memadai, etos kerja bagus serta karakter yang baik, tim Special Nursing Nagamachi Yamagata yang dipimpin oleh Wakil Direktur Special Nursing Nagamachi, Abe Hishashi, berkunjung ke kampus Stikes Gombong, Rabu (28/8).

Dalam kunjungan itu, mereka didampingi dua orang alumni Stikes Gombong yang bekerja di Jepang yakni Agus Triyanto dan Angga yang sekaligus menjadi penerjemah. Dalam kunjungannya mereka hendak menjaring alumni Stikes Muhammadiyah Gombong untuk bekerja di Nagamachi yang berada di Kota Yamagata, sebuah kota yang ditempuh sekitar tiga jam dengan kereta cepat.

Dalam kesempatan itu, tim Nagamachi mengisi materi tenaga kesehatan di Jepang dalam kegiatan Job Fair dan Baitul Arqam Purna Studi bagi calon lulusan Stikes Muhammadiyah Gombong. Job fair yang berlangsung hingga Sabtu (1/9) itu diikuti 331 calon wisudawan. Peserta terdiri atas 80 mahasiswi DIII Kebidanan, 143 Prodi DIII Keperawatan, 87 Program Profesi Ners Reguler A dan 21 Program Profesi Ners Reguler B.

Dalam kesempatan itu, Abe Hishashi menyebutkan bahwa jumlah lansia di Jepang cukup banyak. Jumlah itu tidak sebanding dengan penduduk produktif. Sehingga Jepang membutuhkan tenaga kesehatan untuk memberikan layanan bagi lansia.

Dia menjelaskan bahwa Special Nursing Nagamachi didirikan pada tahun 1911 oleh Kaisar Jepang. Pada saat pendirian pertamanya diperuntukan untuk membantu dan melayani orang-orang yang tidak mampu. Seiring perkembangan jaman sekarang yayasan tersebut telah memiliki 47 rumah sakit yang tersebar di seluruh Jepang dengan sekitar 50.000 pegawai.

“Untuk itu, bagi yang tertarik untuk menjadi tenaga kesehatan di Jepang bisa bergabung di Nagamachi,” ujar Abe Sishashi.

Bekal Lulusan

Ketua Panitia Job Fair Baitul Arqam Purna Studi, Putra Agina WS MKep mengatakan, bahwa Job Fair juga diikuti oleh delapan rumah sakit baik di Kebumen dan sekitarnya hingga Rumah Sakit Puri Asih Karawang. Selain itu dua perusahaan penyalur tenaga kerja juga meramaikan Job Fair tersebut.

Sejumlah materi tentang Islam dan Muhammadiyah juga diberikan. Dr Muhammad Samsudin MPdI, dari PP Muhamadiyah, menyampaikan materi profil kader Muhammadiyah. Kemudian Prof Dr Suparman Syukur MA, memberikan materi tentang paham agama dan Muhammadiyah. Ketua PD Muhammadiyah Kebumen, Abduh Hisyam, dan Direktur RS PKU Muhammadiyah Sruweng, dokter Hasan Bayuni, juga ikut menyampikan materi.

“Dengan bekal tentang kemuhammadiyahan dan dunia kerja, para lulusan diharapkan dapat beradaptasi dan mengaplikasikan ilmunya dengan baik serta bersikap profesional kepada masyarakat,” ujar Putra Agina WS, di sela-sela acara.

Ketua Stikes Muhammadiyah Gombong, Herniyatun MKep SpMat menambahkan, sebagai institusi pendidikan, Stikes Gombong memiliki tanggungjawab besar dalam mempersiapkan calon lulusan yang akan memasuki dunia kerja dan masyarakat. “Stikes Gombong akan terus bekerja keras agar dapat terus memberikan pendidikan dan pelayanan sehingga menciptakan tenaga kesehatan yang kompeten di bidangnya,” ujarnya.


(Supriyanto/CN40/SM Network)