(0287) 472 433 rektorat@unimugo.ac.id

MAHASISWA DILIBATKAN KEGIATAN MARKETING STIMUGO

Ketua STIKes Gombong Hj. Herniyatun, M.Kep, Sp. Mat melantik 24 mahasiswa menjadi tim marketing STIKes Muhammadiyah Gombong 9/12/2019. Pelantikan berlangsung berbarengan dengan apel pagi karyawan sekaligus pengenalan personal.

Mahasiswa dilantik berdasarkan SK Ketua STIKes Muhammadiyah Gombong nomor 0208.1/KEP/IV.3.AU/A/2019. Tim mahasiswa ini dibentuk dalam rangka menambah daya gedor tim marketing senior yang terdiri dari staff karyawan & dosen yang terlebih dahulu dilantik sesuai SK Ketua nomor 0179.1/KEP/IV.3.AU/A/2019 sejumlah 13 personil.

Pemilihan tim marketing ini dilalui dengan seleksi ketat diawali dengan pendaftaran, dilanjutkan seleksi mulai penilaian soft skill, kemampuan verbal dan penampilan. Ke 24 tim yang terpilih kemudian mendaptkan pelatihan public speaking marketing dari tim senior dosen diantaranya materi pertama Be Excellent Person (Percaya diri, manajemen waktu, penampilan), materi kedua Amazing Performance (teknik membuka presentasi & menutup presentasi yang power full), materi ketiga membangun suasana yang menyenangkan (media, ice breaking, doorprice dan ditutup dengan comitment building (soft Bond)

Rencananya tim ini akan diterjunkan ke sekolah-sekolah SMA,MA/SMK sederajat di wilayah kabupaten BARLINGMASCAKEB ( Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap & Kebumen) dengan pengembangan diwilayah kabupaten Wonosobo, Purworejo, Magelang & luar pulau Jawa

Adapun kegiatan yang dilakukan diantaranya sosialisasi dikelas, Campus Fair, Edu Fair dan kegiatan marketing yang lain.

DOSEN STIKES GOMBONG LATIH BHD DI PUSKESMAS SADANG

CDC (Career & Development Center) Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Muhammadiyah Gombong baru-baru ini memberikan pelatihan BHD (Bantuan Hidup Dasar) atau Basic Life Support . Pelatihan yang berlangsung selama satu hari di Puskesmas Sadang itu dibuka oleh Kepala Puskesmas Wartika, S.T, MM , Sabtu (30/11).

Pelatihan diikuti oleh 50 peserta meliputi, dokter, perawat, bidan dan beberapa tenaga non medis di lingkungan Puskesmas Sadang. Selama satu hari peserta mendapatkan beberapa materi dasar dari tim dosen STIKes Muhammadiyah Gombong diantaranya konsep dasar bantuan dasar dan bantuan hidup dasar pada dewasa yang disampaikan trainer Dadi Santoso, M.Kep. Selanjutnya bantuan hidup dasar pada anak-anak dan bayi oleh Putra Agina W, M.Kep, dilanjutkan skill bantuan hidup 1 dan skill bantuan hidup dasar 2 yang kesemuannya diberikan dalam bentuk teori dan praktek.

Kepala Puskesmas dalam sambutannya menyampaikan terimakasih dan berharap pelatihan bantuan hidup dasar ini menjadikan tambahan ilmu baru bagi tenaga non medis dan sebagai refress atau penyegaran bagi tenaga medis dijajaranya . “Jadi kesimpulannya semua bagian yang ada di Puskesmas Sadang adalah penting mulai dari tukang parkir, security,administrasi, tenaga kesehatan sampai dengan top manager mempunyai peran yang penting dalam mewujudkan visi puskesmas sesuai dengan porsi masing-masing’ tegasnya .

Putra sebagai ketua CDC menambahkan pelatihan ini adalah salah satu bentuk perwujudan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang meliputi Pendidikan, Penelitian & Pengabdian Masyarakat yang sedang digalakan oleh pihak kampus khususnya STIkes Gombong. Lebih lanjut dalam rangka peningkatan kualitas penanganan dan pemberian pertolongan korban gawat darurat yang mengalami henti jantung, maka perlu dilakukan sosialisasi dan pelatihan tentang bantuan hidup dasar. Prinsip kegiatan ini yaitu untuk menangani kasus korban tidak sadar dan mengalami henti jantung serta henti nafas’ semoga pelatihan ini mampu memberikan gambaran tatalaksana korban tidak sadar dan meningkatkan kesadaran untuk menolong korban atau pasien dengan kondisi kegawardaruratan,’tuturnya.

Mahasiswa DIII Keperawatan Stikes Gombong Dilatih Tangani Penderita Gawat Darurat

Program Studi (Prodi) DIII Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Muhammadiyah Gombong kembali mengelar Pelatihan Penanggulangan Penderita Gawat Darurat (PPGD) atau Basic Trauma and Cardiac Life Support bagi mahasiswa tingkat akhir. Pelatihan yang bekerjasama dengan MGEC (Muhammadiyah Gombong Education and Training Center)  itu digelar di Gedung Rektorat Lantai 2 kampus setempat.

Pelatihan diikuti oleh 120 peserta. Kegiatan yang berlangsung selama empat hari itu terbagi dalam dua gelombang. Gelombang pertama digelar Kamis-Minggu (28 November – 1 Desember 2019 ) diikuti 40 peserta. Sedangkan gelombang kedua dilaksanakan pada 5-8 Desember 2019 diikuti 80 peserta.

Sejumlah narasumber dari  MGEC dihadirkan mengisi materi. Meliputi dokter spesialis dan subspesialis serta perawat senior dan berpengalaman dari MGEC yang dipimpin dr Eva Delsi, Sp. EM. Pelatihan diberikan dalam bentuk kuliah, diskusi, role play, simulasi, dan case study.

Adapun materi yang diberikan selama pelatihan meliputi antara lain; SPGDT, initial assessment, pengelolaan jalan nafas dan pernafasan, bantuan hidup dasar, shocks dan perdarahan, stabilisasi dan transportasi, biomekanik trauma, trauma kepala, trauma dada, trauma abdomen hingga henti jantung.

Selain itu juga dilakukan simulasi resusitasi jantung paru, pengelolaan jalan nafas dan bantuan pernafasan, stabilisasi dan transportasi serta dedibrikasi. Para peserta pelatihan tampak antusias mengikuti pelatihan dari awal hingga akhir.

Wakil Ketua I Bidang Akademik  Stikes Gombong Isma Yuniar MKep mengatakan, pelatihan ini kali pertama dilaksanakan kerjasama dengan MGEC harapanya untuk kedepanya bisa terus terjalin, Selain itu tujuan pelatihan PPGD ini untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, keterampilan dan kesiapan mahasiswa keperawatan khususnya dalam bidang penanganan permasalahan kegawatdaruratan. Dia berharap setelah mengikuti pelatihan ini peserta dapat mengaplikasikan di tempat praktik khususnya di klinik gawat darurat.

Menambahkan ketua panitia penyelenggara Bambang Utoyo, M,Kep “Melalui pelatihan ini diharapkan mewujudkan mahasiswa & tenaga kesehatan khususnya perawat yang sudah bekerja di pelayanan kesehatan yang unggul dan kompetitif, dalam melayani masyarakat.

Lebih lanjut, Bambang menuturkan peserta pelatihan tidak hanya mahasiswa Prodi DIII Keperawatan Stikes Gombong tingkat akhir akan tetapi ada beberapa perawat yang sudah bekerja di rumah sakit didaerah Kebumen, Banyumas & Banjarnegara yaitu 29 orang. “tandasnya.

Dorong Dosen Menulis, Suara Merdeka-Stikes Gombong Jalin Kerja Sama

Perguruan tinggi dan perusahaan pers memiliki kesamaan misi yakni salah satunya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Maka kerja sama antara perguruan tinggi dengan perusahaan pers menjadi langkah kolaborasi sehingga dapat mewujudkan cita-cita secara bersama-sama.

Harian Suara Merdeka melanjutkan kembali kerja sama dengan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Muhammadiyah Gombong. Kerja sama kali ini difokuskan pada pemuatan artikel karya para dosen Stikes Muhammadiyah Gombong di halaman harian Suara Merdeka secara berkala.

Penandatangan nota kesepahaman atau MoU dilakukan oleh Koordinator Bisnis (Korbis) Suara Merdeka Kedu Selatan, Agus Winarto, bersama Ketua Stikes Muhammadiyah Gombong, Hj Herniyatun SKep SpMat, Selasa (12/11).

Tampak hadir dan menyaksikan Wakil Ketua IV Bidang Kerja Sama dan Hubungan Internasional Stikes Muhammadiyah Gombong, Sawiji SKep Ns MSc dan Bagian Humas Ukis, Erliwianto SE.

Selain penandatangan MoU, Agus Winarto juga memberikan penjelasan dan mengenalkan isi koran Suara Merdeka. “Kami berharap kerja sama ini akan terjalin lebih luas lagi,” ujar Agus Winarto, di sela-sela cara.

Ketua Stikes Muhammadiyah Gombong, Hj Herniyatun menyampaikan, pihaknya terus mendorong para dosen di perguruan tinggi yang dia pimpin untuk menulis baik dalam bentuk artikel ilmiah, artikel populer maupun hasil penelitian. Melalui kerjasama tersebut, pihaknya berharap para dosen akan terdorong untuk giat menulis.

“Ke depan kami ingin bekerja sama dalam bidang pelatihan menulis artikel di media massa untuk para dosen,” imbuh Herniyatun.

Cara Menyusui yang Salah Sebabkan Bayi Kurang Gizi

KEBUMEN – Banyaknya kasus bayi yang mengalami kekurangan gizi bisa disebabkan oleh banyak faktor. Salah satu faktor yang jarang disadari adalah cara menyusui yang salah.
Hal itu disampaikan oleh dosen Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Muhammadiyah Gombong Nurlaela MKep saat menjadi narasumber Kegiatan Kelompok Pendukung Ibu di Balai Desa Abean, Kecamatan Mirit, Kebumen, baru- baru ini.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas Mirit itu diikuti oleh 22 kader balita. Hadir dalam kegiatan itu Kepala Puskesmas Mirit dr Uskar Yulinanto. “Posisi dan perlekatan yang salah saat menyusui membuat ASI yang dihisap oleh bayi tidak maksimal,” ujar Nurlaela.
Dosen Program Studi (Prodi) D-3 Keperawatan yang juga konselor menyusui tersebut melihat masih banyak ibu-ibu yang salah dalam menyusui bayinya. Padahal, akibat perlekatan yang tidak baik dapat berakibat nyeri dan melukai puting susu. “Puting menjadi lecet dan retak,” imbuhnya.
Berkurang
Perlekatan yang tidak baik, kata dia, mengakibatkan ASI tidak bisa dikeluarkan dengan efektif, sehingga payudara bengkak. Kemudian pasokan ASI berkurang, sehingga bayi tidak puas ingin menyusu lebih lama. Selain itu, payudara yang kurang memproduksi ASI berdampak pada bayi mengalami frustasi hingga menolak menyusui dan berat bayi tidak naik.
Lebih lanjut Nurlaela menerangkan, keuntungan ASI memiliki zat-zat gizi yang lengkap, mudah dicerna, diserap secara efisien, dan melindungi terharap infeksi. Adapun keuntungan menyusui, membantu bonding dan perkembangan, membantu menunda kehamilan baru, menjaga kesehatan ibu, dan biaya lebih rendah dibanding pemberian asupan bubuk.
Selain itu, tata cara pemberian makanan pendamping ASI yang masih belum tepat, sehingga bayi berpotensi mengalami kurang gizi. Pendamping ASI adalah makanan bergizi yang diberikan bersamaan atau berdampingan dengan ASI untuk bayi berusia enam bulan ke atas atau sampai anak berusia 24 bulan.
“Adapun ASI tetap diberikan sampai anak berusia 24 bulan,” ujarnya.
Kepala Puskesmas Mirit dr Uskar Yulinanto menyampaikan, melalui kegiatan ini diharapkan dapat mengurangi angka anak gizi kurang. “Selain itu untuk memperbaiki pola pemberian makanan pada bayi dan anak,” ujarnya. (J19-33)

STIKES GOMBONG BANTU WARGA KEKERINGAN

STIKes Muhammadiyah Gombong bersama melalui Unit Kegiatan Mahasiswa Korp Suka Rela (KSR) dan Pecinta Alam STIKes Muhammadiyah Gombong (PALASIGO)  kembali melakukan bakti sosial di beberapa wilayah kabupaten Kebumen. Kali ini di beberapa desa di wilayah  Kecamatan Karanganyar, Sempor, Alian, Karanggayam, Buayan dan Kecamatan Ayah yang menjadi tempat dilaksanakannya kegiatan ini.

Kegiatan yang berupa Penyerahan Bantuan Air Bersih untuk Masyarakat Desa Wonorejo, Donorojo, Giripurno, Sampang, Pekuncen, Wonokromo, Surotrunan, Penimbun, Karangmaja, Glontor, Jladri, Karangbolong dan Desa Jintung ini diserahkan  langsung oleh Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan STIKes Muhamamdiyah Gombong Sarwono, S.KM, M.Kes (28/10) dihalaman kampus STIKes dan diterima langsung oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kebumen sejumlah 23 tanki air bersih yang didistribusikan ke daerah krisis air.

Hendri TY, M.Kep selaku pembina UKM menyampaikan bahwa kegiatan pemberian bantuan air bersih ini merupakan wujud nyata dalam merealisasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi khususnya pengabdian kepada masyarakat terutama bagi masyarakat yang membutuhkan di musim kemarau” imbuh Hendri. 

Menyambut baik bantuan dari STIKes Muhamamdiyah Gombong, salah satu perwakilan warga desa penerima bantuan mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada STIKes Muhammadiyah gombong yang sudah memberikan bantuan air bersih di desa kami, ia berharap bantuan ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat, khsususnya masyarakat desa yang dilanda kekeringan.

Pemberian bantuan air bersih ini adalah merupakan salah satu bentuk kepedulian STIKes Muhamamdiyah Gombong kepada masyarakat umum, terutama yang sedang mengalami krisis air akibat musim kemarau yang melanda wilayah Kebumen dan sekitarnya belakangan ini.

Ratusan Peneliti 15 PTM Jateng-DIY Ikuti URECOL di Stikes Muhammadiyah Gombong

GOMBONG, suaramerdeka.com – Sebanyak 400 orang peneliti yang terdiri atas dosen dan mahasiswa dari 15 Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) se-Jawa Tengah dan DIY mengikuti kegiatan bertajuk The 10 th University Research Colloquium (URECOL) di kampus Stikes Muhammadiyah Gombong, baru-baru ini.

Kegiatan yang mengangkat tema “Peran Muhammadiyah dalam Riset Sains dan Teknologi di Era Revolusi Industri 4.0 menuju  Ketercapaian SDG’s” itu menghadirkan dua pembicara kunci. Yakni  Wakil Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah Prof Dr H Khudzaifah Dimyati SH M Hum yang mengangkat tema Program dan Kebijakan Muhammadiyah Terhadap Riset dan Publikasi Hasil Penelitian Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah.

Kemudian, Ketua MPKU Pusat PP Muhammadiyah Drs Mohammad Agus Samsudin MM yang mengangkat tema Sinergi MPKU sebagai Bagian dari Pengabdian Masyarakat untuk Kemaslahatan Ummat.

Berbeda dengan penyelenggaran URECOL sebelumnya, URECOL ke-10 ini memberi kesempatan kepada lima orang peneliti dengan naskah terbaik untuk menjadi Invited Speaker dalam forum ini. Invited Speaker diberikan kesempatan untuk mempresentasikan hasil penelitian di hadapan peserta seminar dan seluruh naskah yang terpilih akan dimuat dalam jurnal terakreditasi SINTA 1-4.

Lima peneliti yang menjadi invited speaker adalah Nasruddin dari Universitas Muhammadiyah Semarang dengan judul Efektivitas Perlakuan Kombinatif Plasma Medis dan Ekstrak Daun Sirih untuk Mempercepat Penyembuhan Luka Fase Proliferasi pada Model Mencit Diabetik.

Kemudian Edy Purwo Saputro (Universitas Muhammadiyah Surakarta) dengan judul Ketika Generasi Milenial Memilih. Putra Agina Widyaswara Suwaryo (Stikes Muhammadiyah Gombong) dengan judul penerapan Early Warning score system di ruang perawatan.

Khabib Sholeh (Universitas Muhammadiyah Purworejo) memaparkan risetnya  yang berjudul “Keefektifan Model Parmi dalam Pendidikan Pengembangan Diri sebagai Penguatan Nilai Karakter dan Literasi Siswa”.  Kemudian Ana Zumrotun Nisak (Universitas Muhammadiyah Kudus) dengan Judul “Penggunaan Kombinasi Metode Basoku terhadap Produksi Air Susu Ibu (ASI)”.

Ketua Panitia The 10 th URECOL Arnika Dwi Asti MKep menjelaskan, URECOL merupakan forum yang berfungsi untuk memfasilitasi diseminasi hasil penelitian dan pengabdian masyarakat. URECOL telah diselenggarakan sejak tahun 2015 dengan durasi setiap enam bulan sekali.

“Untuk yang ke-10 kalinya URECOL diselenggarakan dalam upaya memberikan kesempatan pada para peneliti untuk melakukan publikasi di forum ilmiah,”  ujar Arnika Dwi Asti di sela-sela acara.

Kegiatan yang diinisiasi oleh Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah se-Jawa Tengah dan DIY bekerjasama dengan Stikes Muhammadiyah Gombong itu merupakan forum seminar nasional yang memberikan kesempatan untuk diseminasi, diskusi, dan mendapatkan follow up atas research outcomes yang lebih bermanfaat.

Penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang baik akan memberikan lebih banyak manfaat jika dipublikasikan juga melalui berbagai jurnal dan wadah informasi yang tepat. Sehingga banyak yang diimplementasikan dan menjadi bahan rujukan untuk penelitian serta pengabdian kepada masyarakat.

Tantangan Riset Nasional

Ketua Konsorsium  Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Pusat  Agus Ulinuha PhD  hadir memberikan sambutan dan apresiasi yang luar biasa kepada peserta. Pihaknya  menyampaikan ucapan terima kasih kepada  Stikes Muhammadiyah Gombong yang sudah menyiapkan dan menyelenggarakan URECOL.

Acara dimeriakan oleh paduan suara Gita Lecsta Stikes Muhammadiyah Gombong, dan tarian tradisional cepetan yang berasal dari Karanggayam, Kebumen dipentaskan secara apik oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) seni  Stikes Muhammadiyah Gombong.

Prof Khudzaifah Dimyati dalam paparannya menyampaikan bahwa  tantangan riset nasional antara lain fokus riset, relevansi riset, produktivitas riset dan kolaborasi riset. Selain itu kerjasama riset  baik domestik maupun internasional, meliputi berbagai dana penelitian, berbagi keahlian SDM, berbagai fasilitas  riset, dan joint publikasi juga masih menjadi tantangan.

“Anggaran risbang di Indonesia masih bertumpu pada APBN. Padahal APBN sangat terbatas. Dunia usaha belum beperan secata signfikan dalam peningkatan anggaran risbang,” ujarnya.

Dia menambahkan, pemanfaatan anggaran risbang yang kecil belum optimal untuk meningkatkan relevansi dan produktivitas risbang karena sistem penganggaran dan administrasi keuangan yang sangat rigid cenderung menjadi faktor “penghambat” dalam pelaksanaan risbang, selain faktor kurang tajamnya fokus risbang.

Lulusan Stikes Diminta Ikut Berperan Atasi Kemiskinan

 

GOMBONG, Suaramerdeka.news – Para lulusan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Muhammadiyah Gombong diminta untuk ikut berperan dalam mengatasi persoalan kemiskinan di Kabupaten Kebumen sesuai dengan kompetensi yang dimiliki.

Salah satunya, para alumni Stikes Gombong didorong untuk berperan serta dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

“Kabupaten Kebumen berhasil menurunkan angka kemiskinan dari 22 persen menjadi 17 persen. Kehadiran Stikes beserta alumninya harus turut serta dalam hal itu,” ujar Wakil Ketua Majelis Diktilitbang Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof Dr Chairil Anwar dalam acara Wisuda XXX Stikes Muhammadiyah Gombong, Sabtu (21/9).

Dalam kesempatan itu, Prof Chairil meminta doa restu dan dukungan untuk pengembangan Stikes menuju institut atau universitas.

“Selamat kepada wisudawan dan orang tua wali dan agar wisudawan dapat berperan serta dalam meningkatkan kesehatan masyarakat,” ujar Prof Chairil.

Adapun Wisuda XXX dan Angkat Sumpah Profesi Ners Stikes Muhammadiyah Gombong diikuti 536 lulusan. Mahasiswa yang diwisuda terdiri atas empat prodi yakni 63 wisudawan D-3 Kebidanan, 128 D-3 Keperawatan, 165 S-1 Keperawatan, serta sejumlah 180 wisudawan Program Profesi Ners.

Adapun peringkat pertama mahasiswa Prodi DIII Kebidanan diraih Asih Husnul Khotimah dengan IPK 3,59. Prodi D-3 Keperawatan Cristina Wardani dengan IPK 3,99, Prodi S-1 Keperawatan Reg A diraih Afton Feriadi IPK 3,93, Prodi S-1 Keperawatan Reg B Lina Mayasari dengan IPK 3,53, Program Profesi Ners A Titih Palupi dengan IPK 3,96, dan Program Profesi Ners B Yeni Styaningsih dengan IPK 3,96.

“Dengan kompetensi hard skill dan soft skill yang memadai, kami yakin alumni Stikes Muhammadiyah Gombong dapat mengintegrasikan diri dengan lingkugan, memanfaatkan dan menciptakan kesempatan dan mampu berkompetisi secara segar dan sportif dengan tidak hanya menjadi pencari kerja, tetapi juga menjadi pencipta kerja,” ujar Ketua Stikes Gombong Herniyatun MKep SpMat.

Bupati Kebumen KH Yazid Mahfudz dalam sambutannya mengatakan, Kebumen berhasil menurunkan tingkat kemiskinan dari 22 persen menjadi 17 persen. “Kebumen juga menjadi urutan ke-15 dari seluruh kabupaten di Indonesia dalam pengembangan kreativitas,” ujarnya. seraya menyebutkan bahwa pembangunan jalan di bagian utara Kebumen sepanjang 60 km.

Pada kesempatan itu, Yazid meminta Muhammadiyah dan NU saling melengkapi. Santri Pondok Pesantren Al Huda juga menjadi mahasiswa Stikes Muhammadiyah Gombong. Hadir dalam acara itu, Kabag Umum LLDIKTI Wilayah VI Jawa Tengah Hendradi Sulistiawan SH, Wakil Ketua Pembina Majelis Hukum HAM dan Majelis Tarjih PWM Jawa Tengah Dr Abdul Fattah Santosa MAg.

Hadir pula Ketua PPNI Kebumen Tri Tunggal Eko Sapto MPH sekaligus mengangkat sumpah D-3 Keperawatan dan Profesi Ners, Ketua IBI Kebumen Hamidah yang mengangkat sumpah D-3 Kebidanan.

 

Perpustakaan Terpadu Stikes Muhammadiyah Gombong Dilengkapi Comfort Zone

GOMBONG (KebumenUpdate.com) – Demi mewujudkan sebagai  lembaga pendidikan kesehatan yang unggul, modern dan Islami sesuai visinya, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Muhammadiyah Gombong terus meningkatkan kualitas baik dari SDM, sarana prasarana, dan memperluas jaringan.

Peningkatan sarana dan prasarana salah satunya dengan mengoperasikan gedung perpustakaan terpadu yang cukup modern. Gedung megah berlantai tiga itu sudah difungsikan penggunaannya. Lantai pertama terdapat perpustakaan yang dilengkapi buku-buku literatur yang lengkap.

Juga dilengkapi ruang multimedia, yang bisa diakses oleh para mahasiswa dengan bebas. Yang menarik di salah ruangan terdapat tempat yang bernama comfort zone. Dilengkapi pendingin ruangan, hotspot, dan tempat ruangan dengan konsep minimalis ini sangat nyaman dipakai mahasiswa untuk bersantai menunggu jam kuliah, membaca buku, mengerjakan tugas kuliah, hingga untuk berdiskusi ringan.

Baca Juga: Mahasiswa Baru Stikes Muhammadiyah Gombong Dikenalkan Kehidupan Kampus

Di lantai dua terdapat Laboratorium Farmasi. Saat ini pihaknya sedang menunggu pengiriman barang hibah dari pemerintah pusat dalam bentuk peralatan farmasi senilai Rp 650 juta.

“Sedangkan untuk lantai tiga dipakai untuk ruang perkuliahan dan tutorial,”  ujar Ketua Stikes Muhammadiyah Gombong Hj Herniyatun MKep SpMat di ruang kerjanya.

Guna meningkatkan sumberdaya dosen, para dosen pun didorong meningkatkan kompetensi baik melalui peningkatan jabatan fungsional akademik maupun peningkatan jumlah sertifikasi dosen. Para dosen juga didorong untuk menempuh program pendidikan hingga S3.

Baca Juga: Keren, Dosen Stikes Muhammadiyah Gombong Raih Beasiswa ke Australia

Dua dosen Stikes Muhammadiyah Gombong berhasil lulus Program S3 dari Khon Kaen University (KKU) Thailand. Saat ini, dosen Prodi D3 Keperawatan Ike Mardiati Agustin MKep Sp KepJ meraih Beasiswa Retooling Kompetensi Vokasi Pendidikan Tinggi Vokasi Bidang Nursing tahun 2019 dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti).

Ike mengikuti pendidikan dan pelatihan mengenai pelayanan kesehatan masyarakat (Community Health Service) selama dua bulan di Bendigo Tafe dan Kangan Institute Victoria Melbourne Australia.

“Dengan berbagai upaya tersebut, Stikes Muhammadiyah diharapkan mampu menghasilkan lulusan yang unggul, modern dan Islami sesuai dengan visi perguruan tinggu,” tandas Herniyatun yang saat ini sedang menyelesaikan S3 di Universitas Indonesia.

Saat ini, Stikes Muhammadiyah Gombong memiliki sebanyak 1.475 mahasiswa dan 48 dosen. Pada penerimaan mahasiswa baru, sebanyak empat mahasiswa mendapatkan beasiswa Bidikmisi dan tiga mahasiswa mendapatkan beasiswa institusi. (adv)

Translate »