(0287) 472 433 rektorat@unimugo.ac.id

Herd Immunity dalam situasi New Normal

Konsep new normal yang diterapkan oleh pemerintah Indonesia pada bulan Juni 2020 menuai banyak komentar, baik dari kalangan ekonomi maupun kesehatan. Pada sebagian masyarakat hal ini menjadi tanda tanya besar apakah pemerintah mengandalkan terbentuknya herd immunity untuk kasus Covid 19 ini ataukah akan menerapkan herd immunity dibalut dengan konsep new normal. Dilihat dari perspektif kesehatan, konsep new normal dikhawatirkan akan memunculkan lebih banyak kasus positif corona yang dapat meningkatkan beban di pelayanan kesehatan. Pada tanggal 6 Juni 2020 pukul 12.00 WIB tercatat terdapat 30.514 Kasus positif corona di Indonesia, dan ada peningkatan sebesar 993 kasus.

(more…)

BERESIKO, TUNDA KEHAMILAN LEBIH BAIK ?

Penyebaran kasus covid-19 berlangsung sangat cepat. Kondisi ini menyebabkan timbulnya keraguan masyarakat terutama bagi pasangan suami istri yang sudah merencanakan program kehamilan. Selama pandemi covid-19 berlangsung dan menghadapi era new normal , baik masyarakat maupun pelayanan kesehatan harus tetap berjalan secara optimal, aman bagi pasien dan bidan dengan berbagai penyesuaian berdasarkan panduan penanganan covid-19.

STIKES Muhammadiyah Gombong menyelenggarakan Webinar Kebidanan dengan tema Pelayanan Kebidanan Berkualitas dalam Asuhan 1000 Hari Pertama Kehidupan di Masa New Normal “Masa Kehamilan”. Kegiatan yang diikuti oleh lebih kurang 1200 orang dari pelosok nusantara ini dipandu oleh seorang moderator, Eti Sulastri, M.Keb., saat ini menjabat sebagai salah satu dosen program studi kebidanan program diploma STIKES Muhammadiyah Gombong.

Lulusan Program Doktoral Khon Kaen University of Thailand yang merupakan doktor pertama di program studi kebidanan program diploma tiga , Wulan Rahmadhani, S.ST., MMR.Dr.PH turut menjadi narasumber webinar ini. Materi yang dibahas dalam kesempatan ini adalah Manajemen Pelayanan Kebidanan di Masa New Normal (Kehamilan). Peran bidan selama masa pandemi dan new normal adalah sebagai pendidik, pelaksana, peneliti dan pengelola. Pelayanan kebidanan terdiri dari beberapa tahapan seperti pra pelayanan (konsultasi, penyuluhan, kajian komprehensif, KIE dan konseling secara online), yang kedua adalah pelayanan (memverifikasi hasil kajian komprehensif).

Dalam kegiatan yang diselenggarakan pada Sabtu, 27 Juni 2020 ini juga mendatangkan narasumber yang merupakan dokter spesialis di RS PKU Muhammadiyah Gombong, dr. Wiwiek Widyaningsih, Sp.OG (K) yang mengangkat pembahasan Perencanaan Kehamilan di Masa New Normal. Banyak yang menunda perencanaan kehamilan selama masa pandemi covid-19, tetapi memasuki era new normal mulai banyak yang berminat untuk melanjutkan program kehamilan. Bagaimana sebaiknya program kehamilan pada masa pandemi dan new normal ini ? Menurut narasumber, sebaiknya perencanaaan kehamilan di masa era new normal ditunda terlebih dahulu karena masih beresiko seperti belum adanya penelitian yang menunjukkan ada tidaknya peningkatan resiko obstetric pada ibu hamil yang terpapar virus covid-19.

Hj. Khamidah, MM selaku ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kabupaten Kebumen dalam sambutannya menyampaikan  terimakasih kepada para pembicara dan STIKES Muhammadiyah Gombong yang telah menjalin kerja sama dengan baik khususnya dengan bidan di Kabupaten Kebumen.

Pada kesempatan ini, Ketua STIKES Muhammadiyah Gombong yang diwakili oleh Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan dan AIK, H. Sarwono, SKM., M.Kes. mengungkapkan kecepatan dalam penanganan pasien selama pandemi dan era new normal sangat dibutuhkan. Adanya perubahan situasi, kita memerlukan adanya ilmu terbaru yang perlu kita terapkan sehingga kualitas pelayanan kebidanan bisa optimal. “Berkualitas adalah suatu tindakan yang berdasar ilmu, semoga webinar ini bermanfaat untuk kemajuan pembangunan Indonesia”, ucapnya.

Gawat Darurat selama Pandemi Covid-19

Selama masa pandemi covid-19, situasi ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) ramai didatangi pasien dengan gejala yang mengarah pada covid-19. Banyak rumah sakit kewalahan untuk melayani pasien yang begitu banyak. Beberapa dari pasien bahkan merasa tidak diberi penanganan secepatnya. Namun, perlu diketahui bahwa dokter dan perawat diharuskan untuk mendahulukan pasien yang kondisinya paling gawat. Hal tersebut merupakan prosedur yang wajar dalam dunia tenaga kesehatan karena setiap IGD menganut sistem triase gawat darurat medis.

DPK PPNI STIKES Muhamadiyah Gombong bekerja sama dengan STIKES Muhammadiyah Gombong menyelenggarakan Kegiatan Zoominar #6 dengan tema Manajemen Pasien Covid-19 di Ruang Emergency, Kamis (25/6) lalu. Zoominar yang dipandu oleh Moderator, Fajar Agung Nugroho, S.Kep., Ns., MNS jebolan program Magister di Khon Kaen University of Thailand menggandeng 2 (dua) pembicara praktisi dan ahli di bidang kegawatdaruratan.

Putra Agina W S, S.Kep.Ns.  M.Kep., dosen Kegawatdaruratan STIKES Muhammadiyah Gombong menjadi pembicara pertama, memaparkan tentang TRIASE : Deteksi Dini Pasien dalam Pengawasan Covid-19. Triase adalah proses khusus memilah dan memilih pasien, kondisi pasien mana yang harus segera diberikan tindakan terlebih dahulu. Panduan triase awal dalam penanganan pasien covid-19 antara lain menyiapkan titik triase di pintu masuk fasilitas kesehatan untuk screening pasien terhadap covid-19, penempatan papan informasi untuk mengedukasi pasien dan keluarga agar melakukan langkah-langkah kebersihan, menyiapkan ruang tunggu terpisah, titik tempat cuci tangan dan waspada terhadap orang yang menunjukkan gejala covid-19. Setelah triase awal selesai, dilakukan pengkajian triase primer (ada tidaknya gejala covid-19) dan triase sekunder (cek kondisi pasien lebih dalam).

Pembicara kedua, Joko Mardiyono, S.Kep., Ns., senior praktisi kegawatdaruratan sekaligus menjabat sebagai Ketua Komite Keperawatan RSUD Dr. Soedirman Kebumen dalam penyampaiannya menjelaskan tentang tatalaksana asuhan kegawatdaruratan pasien covid-19. Pada rumah sakit rujukan dalam penanganan pasien covid-19 yang disiapkan adalah sumber daya manusia yang memadai, sarana prasarana pendukung (IGD, klinik khusus covid, ruang khusus isolasi, pemeriksaan penunjang radiologi dan laboratorium). Selain itu, Alat Pelindung Diri (APD) merupakan standar wajib. APD yang digunakan harus sesuai level dengan masing-masing indikasi.

Ketua STIKES Muhammadiyah Gombong yang diwakili oleh Wakil Ketua IV Bidang Kerjasama, Sawiji, S.Kep., Ns., dalam sambutannya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya bagi peserta zoominar yang bukan hanya berasal dari Indonesia, tetapi dari Jepang dan Kuwait. Penghargaan terbaik untuk tim DPK PPNI STIKES Muhammadiyah Gombong yang dengan enerjik dan produktif telah menyelenggarakan rangkaian zoominar 1 sampai 6. “Kita berikan kesempatan kepada seluruh karyawan untuk berkarya dengan semangat, mohon doa restu juga STIKES Muhammadiyah Gombong sedang berproses menjadi Universitas Muhammadiyah Gombong, semoga tahun ini terwujud”, ucapnya.

Kemanfaatan Tanaman Herbal dalam Pencegahan Virus Corona

Indonesia merupakan negara dengan sumber daya alam yang begitu melimpah. Contoh pemanfaatan dari kekayaan alam tersebut adalah penggunaan tanaman herbal untuk tujuan kesehatan secara turun temurun. Saat ini, tanaman herbal banyak dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai salah satu cara untuk membantu pencegahan virus corona. Tanaman herbal yang umum dikonsumsi oleh masyarakat adalah tanaman empon empon seperti kunyit, jahe dan temulawak.

Salah satunya cara pencegahan virus dengan mengonsumsi berbagai vitamin peningkat imunitas tubuh.Selain itu, masyarakat juga dihimbau untuk rajin mengonsumsi ramuan tradisional seperti empon-empon .Selain empon-empontanaman herbal lainnya juga banyak yang dipercaya bagus untuk menangkal virus corona. Manfaatterbesar dari tanaman herbal adalah membantu meningkatkan imunitas tubuh, sehingga tidak mudah terinfeksi virus penyebab penyakit seperti virus corona. Jika imunitas tubuh baik, penyakit sulit masuk ke dalam tubuh. Tanamanherbal yang dipercaya mampu menangkal virus corona di antaranya adalah kunyit, jahe dan temulawak. Selain golongan tanaman golongan empmon-empon tanaman lain seperti daunkelor, meniran, dan jinten hitam dengan kandungan bahan aktif flavonoid bermanfaat untuk mengoptimalkan fungsi imun. Tanaman empon empon dengan kandungan curcuminmengandung zat aktif kurkuminoid yang berfungsi sebagai anti virus dan imunomodulator.

(more…)

PEDULI PENDERITA DIABETES, STIMUGO GELAR ZOOMINAR #5

Indonesia menduduki urutan ke 6 (enam) dengan penderita diabetes tertinggi menurut data Indonesia Diaebetes Federation (IDF) . Faktor peningkatan jumlah penderita diabetes antara lain gaya hidup tidak sehat, lingkungan dan pikiran/stres. Dalam kaitannya dengan masa pandemi covid-19, penyakit diabetes merupakan salah satu penyakit komorbid yang mempunyai resiko tinggi tertular virus covid-19.

Pada kegiatan zoominar #5 yang diselenggarakan oleh DPK PPNI STIKES Muhammadiyah Gombong bekerjasama dengan STIKES Muhammadiyah Gombong kemarin siang (18/6), mengangkat topik bahasan Manajemen Penyakit Kronis di Masa Pandemi Covid-19. Kegiatan ini diikuti oleh 180 peserta dari berbagai daerah seperti Kebumen, Banjarnegara, Cilacap, Majenang, Purworejo dan Pekalongan baik dari instansi pendidikan maupun instansi kesehatan.

Bambang Utoyo, S.Kep.Ns., M.Kep., Ketua DPK PPNI STIKES Muhammadiyah Gombong,  selaku moderator menyampaikan topik pada zoominar kali ini berisikan trik dan solusi bagaimana agar penderita penyakit kronis dapat menjalankan aktivitas sehari-hari dan tidak terpapar virus covid-19.

Pembicara dalam zoominar ini merupakan salah satu doktor yang dimiliki STIKES Muhammadiyah Gombong, Cahyu Septiwi, M.Kep., Sp.KMB., Ph.D, lulusan program doktoral Khon Kaen University of Thailand yang saat ini menjabat sebagai Sekretaris Program Studi Keperawatan Program Sarjana sekaligus dosen Keperawatan Medikal Bedah. Serta Kurniawan Setyo, S.Kep., Ns., selaku perawat critical care RSUD Dr. Soedirman Kebumen. Cahyu Septiwi menyatakan bahwa dalam menghadapi masa pandemi covid-19 bagi penderita diabetes perlu menerapkan self management dengan 5 (lima) pilar yaitu edukasi, perencanaan diet diabetes, aktivitas fisik/olahraga, pengobatan dan pemantauan dengan cek gula darah rutin. Self management ini bisa dilakukan di kelompok prolanis, puskesmas maupun rumah sakit.

Ketua STIKES Muhammadiyah Gombong yang diwakili oleh Wakil Ketua I Bidang Akademik, Isma Yuniar, S.Kep.Ns., M.Kep. turut berbangga dan mengapresiasi kegiatan zoominar ini. “STIKES Muhammadiyah Gombong mempunyai visi misi unggul modern islami. Bentuk dukungan dan penerapan visi misi yang kami miliki salah satunya dengan cara adaptif selama masa pandemi. Zoominar ini diselenggarakan dengan maksud untuk sharing ilmu self management bagi penderita penyakit kronis agar tidak tertular covid-19 yang tentunya sangat dibutuhkan oleh perawat maupun masyarakat”.

Zoominar ini juga disiarkan secara langsung (live streaming) di channel youtube STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG dan akan dilanjutkan dengan rangkaian zoominar selanjutnya yaitu zoominar #6 dengan topik bahasan yang tidak kalah menarik.

Milad Ke-26 Tahun, Stikes Muhammadiyah Gombong Siap Jadi Universitas

Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Muhammadiyah Gombong, Kebumen Hj Herniyatun MKep Sp Mat memohon doa dan dukungan untuk perubahan Stikes Gombong menjadi universitas. Pihaknya telah melakukan berbagai persiapan dalam rangka perubahan menjadi Universitas Muhammadiyah Gombong (Unimugo).

“Kami telah melakukan berbagai persiapan yang dibutuhkan dalam rangka untuk mensukseskan perubahan status dari sekolah tinggi menjadi universitas,” ujar Herniyatun dalam sambutan pada acara peringatan milad ke-26 tahun dan halal bi halal di aula kampus setempat.

Kegiatan dihadiri oleh para dosen dan karyawan tersebut dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan dalam rangka pencegahan penularan virus Corona. Meliputi cuci tangan, menggunakan masker, dan menjaga jarak aman.

Hadir anggota Badan Pembina Harian (BPH) H Abduh Hisyam dan jajaran pimpinan Stikes Muhammadiyah Gombong. Para pensiunan karyawan Stikes juga tampak hadir dalam acara tersebut. Halal bi halal ditandai ikrar yang disampaikan oleh Ketua Stikes Gombong Hj Herniyatun. Sedangkan penerapan ikrar oleh Ukis Erliwianto SE selaku wakil karyawan. Adapun tausiyah hikmah milad disampaikan oleh Ustadz Puji Handoko Handoko MPd.

Lebih lanjut, Herniyatun  menginformasikan bahwa pendirian Progam Studi Profesi Kebidanan sudah mencapai 80 %. Mulai dari dosen, kurikulum, sudah di ACC.  Untuk ijin berdiri Prodi Profesi Kebidanan tinggal menunggu visitasi. Namun hal itu masih terkendala pandemi Covid-19.

Pengembangan Kampus

Sementara itu, perkembangan dosen cukup baik. Lebih dari 50 persen atau 25 dari 44 dosen telah mendapatkan sertifikasi dosen. Dosen juga memiliki jabatan fungsional, dengan pangkat lektor sudah banyak. Sebagai pimpinan, pihaknya mengapresiasi peningkatan jabatan fungsional para dosen di Stikes Muhammadiyah Gombong.

“Juli mendatang semua dosen berkomitmen melanjutkan sekolah. Karena hal itu merupakan tuntutan profesi. Tidak hanya dosen, seluruh tenaga kependidikan juga memiliki kesempatan yang sama untuk melakukan studi lanjut,” tandasnya.

Selain itu, pihaknya terus melakukan peningkatan sarana dan prasarana dalam rangka pengembangan kampus. Pihaknya telah selesai melakukan pembelian dan pengurugan tanah yang berada di belakang kampus. Mulai dari pembelian, pensertifikatan dan pengurugan total Rp 3,4 miliar.

“Pengelolaan keuangan Stikes Gombong dilakukan secara transparan dan dapat dipertanggungjawabkan,” ujarnya menyebutkan bahwa kesejahteraan karyawan  mendapatkan perhatian di masa pandemi Covid-19.

Sebelum Covid-19, Stikes Gombong telah memberangkatkan dua orang karyawan untuk berangkat ibadah umroh. Bagi karyawan yang mendaftar ibadah haji juga mendapatkan subsidi dari kampus.

“Setelah Covid-19 selesai, dua karyawan lagi untuk kami berangkatkan beribadah umroh ke tanah suci,” imbuh Herniyatun.

Sementara itu, Anggota BPH Stikes Muhammadiyah Gombong H Abduh Hisyam mengapresiasi kinerja para dosen dan seluruh karyawan Stikes Gombong yang telah mengembangkan kampus selama 26 tahun yakni mulai berdiri 9 Juni 1994-9 Juni 2020.

“Kami terus mendorong untuk perkembangan Stikes Muhammadiyah Gombong menjadi Universitas Muhammadiyah Gombong. Nantinya di jajaran universitas dunia, kampus ini akan disebut dengan Gombong Muhammadiyah University,” ujar Abduh Hisyam yang juga Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kebumen.

(SM/Anto)

DAILY ZOOMINAR #3 ANGKAT TEMA IBU HAMIL DAN MELAHIRKAN SAAT PANDEMI

Hari ini Kamis, 4 Juni 2020 DPK PPNI STIKES Muhammadiyah Gombong bekerja sama dengan STIKES Muhammadiyah Gombong kembali mengadakan kegiatan zoominar #3 secara virtual dengan topik yang sangat menarik yaitu Tinjauan Kesehatan Ibu Hamil dan Melahirkan saat Pandemi Covid-19.

Zoominar yang diikuti oleh ratusan tenaga kesehatan ini dipandu oleh seorang moderator bergelar doktor yang dimiliki oleh STIKES Muhammadiyah Gombong, Cahyu Septiwi, M.Kep., Sp.KMB., Ph.D.

Hadir sebagai narasumber pertama, Eka Riyanti, M.Kep., Sp.Kep.Mat. salah satu dosen keperawatan maternitas STIKES Muhammadiyah Gombong yang membawakan materi “Panduan Kesehatan pada Ibu Hamil dan Melahirkan saat Pandemi Covid-19” dan narasumber kedua, Endah Ekawati, M.Kep., Sp.Mat seorang praktisi RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto menjelaskan materi tentang “Implementasi Tata Laksana Asuhan Keperawatan pada Ibu Hamil dan Melahirkan di RS Rujukan Covid-19”.

Ketua STIKES Muhammadiyah Gombong, Hj. Herniyatun, M.Kep., Sp.Mat pun turut serta dalam kegiatan zoominar ini, beliau menyambut baik kegiatan zoominar yang diselenggarakan secara rutin di era pandemi covid-19 oleh DPK PPNI STIKES Muhammadiyah Gombong. “STIKES Muhammadiyah Gombong sangat mendukung kegiatan zoominar ini, dengan harapan materi yang ada tersampaikan dengan baik dan bermanfaat bagi rekan sejawat”, ujarnya.

Ketua DPD PPNI Kabupaten Kebumen, H. Tri Tunggal Eko Sapto, SKM, MPH dalam sambutannya memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada panitia penyelenggara yang senantiasa memberikan kontribusi ilmu yang bermanfaat bagi teman sejawat perawat.

Sebagai informasi, kegiatan pagi ini merupakan zoominar ketiga yang sebelumnya pada zoominar satu mengangkat tema Ketahanan Jiwa, Psikososial, dan Spiritual pada Tenaga Medis dalam Menghadapi Pandemi Covod-19 dan yang kedua dengan tema Tinjauan Kesehatan Anak di Tengah Pandemi Covid-19. Untuk rangkaian zoominar selanjutnya akan segera direlease di media sosial dan ditayangkan secara live di channel youtube STIKES Muhammadiyah Gombong dengan materi yang tidak kalah menarik dari sebelumnya. (more…)

STIMUGO SELENGGARAKAN ZOOMINAR GRATIS BAGI NAKES

Nakes/Perawat merupakan kelompok yang rentan terpapar covid-19 karena bukan hanya merawat pasien tetapi juga dituntut untuk mampu mencegah penularan pada dirinya sendiri. Munculnya stigma penolakan terhadap nakes yang merawat pasien covid-19 oleh masyarakat maka timbul banyak masalah psikologis seperti cemas, takut bahkan panik yang dialami oleh para nakes.

Melihat banyaknya masalah psikologis yang dialami para nakes, STIKES Muhammadiyah Gombong bekerja sama dengan Dewan Pimpinan Komisariat PPNI STIKES Muhammadiyah Gombong mengadakan Zoominar Daily Edisi Pertama secara gratis untuk para rekan sejawat perawat pada Sabtu, 9 Mei 2020 pukul 14.00 WIB dengan tema “Penguatan Ketahanan Jiwa, Psikososial dan Spiritual untuk Tenaga Kesehatan” dengan jumlah peserta 90 orang baik dari dalam maupun luar Kabupaten Kebumen.

Kegiatan Zoominar kali ini dimoderatori oleh Irmawan Andri Nugroho, M.Kep., Ns. selaku dosen Prodi Keperawatan Program Sarjana dan menghadirkan 2 (dua) narasumber yaitu Ike Mardiati Agustin, M.Kep.,Sp.Kep.J . selaku Ketua Departemen Keilmuan Keperawatan Jiwa dan Wakil Ketua Tim Psikososial BPBD Kab. Kebumen yang membahas bagaimana dukungan ketanahan jiwa dan psikososial bagi nakes dalam menghadapi covid-19 serta Sarwono, SKM., M.Kes. selaku dosen sekaligus Wakil Ketua III STIKES Muhammadiyah Gombong yang menyampaikan penguatan aspek spiritualitas nakes.

Bambang Utoyo, M.Kep., Ns.,  Ketua DPK PPNI Komisariat STIKES Muhammadiyah Gombong menyampaikan materi yang disampaikan pada zoominar daily edisi pertama bertujuan untuk membantu menguatkan tenaga medis baik yang terjun langsung menangani pasien covid-19 secara psikologis maupun secara spiritual. “Hal ini dirasa penting mengingat situasi sekarang banyak stigma negatif terhadap tenaga medis”, ujarnya.

Pada kesempatannya, Ike Mardiati juga menyampaikan materi konsep kesehatan jiwa covid-19, bentuk dukungan jiwa dan psikososial dan manajemen ketahanan jiwa dan psikososial yang disampaikan sudah sesuai dengan anjuran WHO dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Ketua STIKES Muhammadiyah Gombong, Herniyatun, M.Kep., Sp.Mat. mengapresiasi kegiatan zoominar yang dilaksanakan oleh DPK PPNI Komisariat STIKES dan berharap akan ada banyak kegiatan positif seperti zoominar ini dengan materi yang lebih beragam.

Sehat Jiwa Saat Ramadhan di Tengah Pandemi Covid 19

Indonesia bahkan Dunia saat ini sedang berada dalam masa berduka akibat adanya Pandemi Covid 19. Pandemi ini merupakan bencana non alam. WHO (2020) Telah menyatakan bahwa pandemic covid 19 ini dapat meningkatkan stres pada seluruh lapisan masyarakat. Kondisi stres dan masalah psikologis lainnya yang akan berdampak pada kondisi kejiwaan seseorang.

Beberapa respon psikologis yang dapat muncul dikaitkan dengan pandemic ini antara lain adanya rasa takut akan kematian, adanya klasifikasi tentang status penderita covid yaitu ODP, PDP, OTG dan Terkonfirmasi Covid, ketakutan akan tertular, adanya kepanikan akibat informasi yang simpang siur beredar luas, kepanikan akan langkanya alat pelindung diri (APD), adanya kebijakan tentang pembatasan social berskala besar, stress karena keterbatasan aktifitas ibadah, perubahan ritme dalam aktivitas bekerja sejalan dengan munculnya kebijakan WFH (Work From Home), perubahan proses sekolah (Windarwati, Dwi Heni. 2020), dengan kondisi-kondisi tersebut diperlukan upaya untuk tetap menjaga psikologis kita agar senantiasa sehat jiwa apalagi dikaitkan saat ini kita berada di bulan Ramadhan.

Ramadhan adalah bulan istimewa yang dinantikan seluruh umat muslim di dunia, berbagai kegiatan ibadah dan tradisi keagamaan yang khas sebagai syiar Ramadhan muncul di bulan ini, akan tetapi Ramadhan tahun 1443 H/2020 Masehi ini sangat jauh berbeda dengan adanya pandemic covid 19, sejalan dengan Adanya kebijakan social and physical distancing (pembatasan jarak fisik dan sosial) yang membatasi kegiatan-kegiatan yang mengundang berkumpulnya banyak orang. Perbedaan yang dirasakan ini dapat menambah daftar pemicu munculnya masalah Kesehatan psikologis masyarakat selain pandemic yang masih ada. Namun demikian perlu kita renungkan bersama bahwa pembatasan kegiatan syiar Ramadhan dalam keramaian tidak berarti menghentikan ghirah Ramadhan kita.

Bagaimana upaya yang dapat dilakukan untuk tetap menjaga diri kita sehat jiwa saat Ramadhan di tengah corona ini, Kementrian Kesehatan Republik Indonesia dan Ikatan Perawat Kesehatan Jiwa Indonesia telah merumuskan pedoman yang dapat di jadikan acuan bagi masyarakat untuk tetap menjaga diri sehat jiwa sehingga imunitas kita semakin meningkat dan pada akhirnya akan terhindar dari corona, beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk meningkatkan imunitas Kesehatan jiwa saat Ramadhan antara lain:

  1. Emosi positif dengan cara selama Ramadhan di rumah dengan melakukan kegiatan dan hobby yang disukai baik sendiri maupun Bersama keluarga.
  2. Pikiran positif :Selama Ramadhan jauhkan dari informasi hoax, bicara pada diri sendiri tantang hal positif dan selalu yakin bahwa pandemic akan
  3. Hubungan sosial yang positif :member pujian, saling menguatkan antar sesama, saling menguatkan ikatan emosi antar keluarga, hindari diskusi yang negative dan saling menjaga silaturahmi antara rekan kerja, teman atau seprofesi
  4. Secara rutin tetap beribadah di rumah (Suasana berpuasa dirumah akan memberikan banyak waktu untuk memperbanyak bacaan Al-Quran zikir, shalat sunnat, dan semakin dekat dengan keluarga, berbagi takjil, bersedekah kepada orang yang berkekurangan, terutama yang terdampak Covid-19 ini.

Demikian hal-hal yang dapat menjadi bahan renungan bagi kita semua untuk senantiasa sehat jiwa selama Ramadhan, semoga pandemic ini segera berakhir .Aamiin.

 

(Sumber )

Inter Agency Standing Committee (IASC). 2020. Catatan Tentang Aspek Kesehatan Jiwa dan Psikososial Wabah Covid-19 Versi 01.

Windarwati, Dwi Heni. 2020. Panduan Praktis Rapid Respon dan penanganan diri aspek psikososial tarhadap covid 19. Ikatan Perawat Kesehatan Jiwa Indonesia Provinsi Jawa Timur

Kementrian Kesehatan RI, 2020. Pedoman Dukungan Kesehatan Jiwa dan Psikososial pada Pandemi Covid 19. Jakarta

Keliat, Budi Anna,dkk. 2020. Pedoman Dukungan Kesehatan Jiwa dan Psikososial pada Pandemi Covid 19. Jakarta. IkatanPerawat Kesehatan Jiwa Indonesia

Saenong. F.Faried, Zuhri, Saefudin. Dkk. 2020. Fikih Pandemi Beribadah di Masa Wabah. Nuo Publishing. Jakarta

 

Mahasiswa S1 Keperawatan Raih Prestasi Kancah Nasional

Dalam situasi pandemik covid-19 yang melanda negara Indonesia, sebagian besar masyarakat dituntut untuk melakukan social distancing dan physical distancing guna memutus rantai penyebaran virus corona. Tidak hanya kalangan pekerja, mahasiswa pun mendapat himbauan dari kampus untuk menerapkan sistem kuliah daring/online dari rumah masing-masing. Namun demikian, kondisi tersebut ternyata tidak mematahkan semangat mahasiswa STIKES Muhammadiyah Gombong dalam melakukan kegiatan yang positif bahkan sampai berhasil meraih prestasi yang membanggakan.

Muh. Agung Prayoga, mahasiswa Prodi Keperawatan Program Sarjana berhasil meraih juara 2 dalam Kompetisi Penulisan Opini Tahun 2020 yang diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional, Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional Tahun 2020. Pengumuman pemenang disampaikan oleh Pusat Prestasi Nasional dalam Surat Keputusan Nomor 0176/J3/KP/2020 pada Sabtu, 2 Mei 2020.

Tema opini yang diangkat oleh mahasiswa kelahiran Purworejo, 12 April 1997 ini bejudul “Pemaksimalan Posko Darurat Psikologis sebagai Newmodel Perbaikan Psikologis di Tengah Pandemi Covid-19”. Muncul ide tema tersebut berangkat dari maraknya stigma negatif terhadap tenaga medis dan masyarakat yang tertular virus corona, dimana perlu adanya interaksi solutif untuk mengurangi kecemasan pada korban. Juara pertama kategori ini dimenangkan oleh mahasiswa Universitas Sumatera Utara, sedangkan juara ketiga diraih oleh mahasiswa Universitas Kediri.

Agung berpesan kepada para mahasiswa yang lain untuk bisa membagi waktu dan memaksimalkan peluang. Di tengah situasi pandemik ini, banyak hal positif yang bisa dilakukan. “Perjuangan menangkal virus bukan hanya dalam dalam aplikasi menjadi relawan, tetapi penyebaran berita positif dan mengabarkan hal baik kepada semua orang juga dapat membantu meningkatkan imunitas” tambah Agung dalam keterangan resminya.

Ketua STIKES Muhammadiyah Gombong, Hj. Herniyatun, M.Kep., Sp.Mat. sangat mengapresiasi pencapaian ini dan memotivasi agar mahasiswanya terus mengukir prestasi dan menjadi yang terbaik. “Kami berharap dalam situasi seperti ini (pandemik covid-19) para mahasiswa selalu produktiv dalam hal kebaikan, dan raihlah prestasi setinggi-tingginya”, ujarnya.

Kegiatan kompetisi ini merupakan upaya  dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia  dalam meningkatkan mutu pendidikan tinggi dan mengisi produktivitas bagi mahasiswa pada masa pandemik covid-19.

 

(SRY/2020)

Translate »