(0287) 472 433 rektorat@unimugo.ac.id

Jangan Tolak Jenazah Covid-19, STIMUGO berikan edukasi ke masyarakat

Senin (13/4), STIKes Muhammadiyah Gombong bekerja sama dengan Pemerintah Desa Bejiruyung, Kec. Sempor kembali mengadakan kegiatan Diskusi Edukasi secara online. Materi yang dibahas kali ini berkaitan dengan kondisi yang sedang ramai diperbincangkan oleh masyarakat yaitu Perawatan Jenazah Pasien Covid-19.

Kegiatan diskusi online yang dilakukan di Balai Desa Bejiruyung, Kec. Sempor kali ini mendatangkan narasumber Bapak H. Sarwono, SKM., M.Kes., selaku dosen sekaligus Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan dan AIK STIKes Muhammadiyah Gombong dengan moderator Bapak Awal Hanifudin selaku relawan Gerakan Bejiruyung Bersedekah.

Wakil Ketua STIKes Muhammadiyah Gombong, H. Sarwono, SKM., M.Kes., menyampaikan keprihatinan terhadap fenomena saat ini dimana pasien positif covid-19 dan tenaga medis yang meninggal setelah merawat pasien positif covid-19 jenazahnya tidak diterima oleh masyarakat dan tidak diperbolehkan dimakamkan di pemakaman umum.

Kegiatan ini salah satu bentuk sosialisasi STIKES kepada masyarakat tentang penanganan jenazah pasien covid-19, agar masyarakat mendapat penjelasan bagaimana keamanan proses penanganan tersebut dan tidak terjadi lagi penolakan jenazah pasien covid-19.

Dalam diskusi tersebut dijelaskan bahwa kondisi yang dilakukan oleh petugas kesehatan sudah aman, sesuai dengan prosedur kesehatan dan sesuai dengan prosedur keamanan. Semua proses penanganan jenazah pasien covid-19, petugas kesehatan menggunakan pakaian Alat Perlindungan Diri (APD) lengkap. Cairan tubuh jenazah covid-19 sudah terdisinfektan berulang kali dan ditutup dengan beberapa lapisan pembungkus oleh petugas, sehingga tidak akan ada penularan dari jenazah tersebut. “Dengan penanganan jenazah covid-19 yang sudah sesuai prosedur ini, maka masyarakat jangan takut lagi”, ujar Sarwono.

TERJUN UNTUK MENGABDI,STIMUGO BENTUK DESA SIAGA COVID-19

Corona virus adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih parah seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS-CoV) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS-CoV). Gejala awal virus corona COVID-19 yang dirasakan para pasien adalah demam, batuk, pilek, gangguan pernapasan, sakit tenggorokan, letih, dan lesu. Lansia dan mereka yang memiliki riwayat gangguan kesehatan seperti diabetes, asma, atau penyakit jantung, memiliki resiko lebih tinggi, saat terinfeksi virus corona. Penularan virus ini yang berlangsung cepat dan mudah menyebabkan penyakit Covid 19 cepat menjadi wabah.

Indonesia tengah mengalami situasi dimana terjadi peningkatan jumlah pasien terinfeksi virus tersebut yang sangat cepat setiap harinya. Untuk memutus rantai penyebaran virus corona,  dibutuhkan peran serta masyarakat secara umum dalam upaya pencegahan penyebaran virus corona. Langkah dari pemerintah adalah melakukan social distancing dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat.

Dalam rangka mendukung program pemerintah, STIKES Muhammadiyah Gombong bekerja sama dengan Pemerintah Desa Bejiruyung, Kecamatan Sempor, Kabupaten Kebumen dan Puskesmas Sempor 1 melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan membentuk Desa Siaga Covid-19. Desa binaan tersebut memiliki agenda kegiatan antara lain membentuk relawan, penyaluran bantuan APD, memberikan edukasi kepada masyarakat yang berkaitan dengan virus corona dan pencegahannya, skrinning arus keluar masuknya warga, tracking, serta pendampingan Orang Dalam Pemantauan (ODP).

Kegiatan ini dimulai pada tanggal 30 Maret 2020 dan direncanakan akan selesai pada pertengahan April 2020. Ketua Tim Pengabdian kepada Masyarakat STIKES Muhammadiyah Gombong, Bambang Utoyo, M,Kep. mengatakan “Desa Bejiruyung merupakan salah satu Desa Binaan STIKES Muhammadiyah Gombong,  sehingga kami bentuk menjadi Desa Siaga Covid-19”, ujarnya di sela-sela kegiatan.

Dalam kesempatan ini, Kepala Desa Bejiruyung, Sofingi, menyampaikan terimakasih dan apresiasi terhadap kegiatan Pembentukan Desa Siaga Covid-19 di wilayah yang ia pimpin. “Terimakasih kepada STIKES Muhammadiyah Gombong sudah berpartisipasi dalam program pemerintah” ucapnya.

Dukungan pemerintah Desa Bejiruyung terhadap kegiatan ini juga memanfaatkan media sosial berupa Live Streaming Facebook milik Kepala Desa dengan tujuan warga masyarakat tidak perlu bepergian dan keluar rumah tetapi tetap dapat mendapatkan edukasi yang disampaikan terkait virus corona tersebut dari rumah.

Berhasil ! Puluhan Unit Pelayanan Kesehatan di Kebumen terima APD dari STIMUGO

Civitas Akademika STIKES Muhammadiyah Gombong berhasil mendonasikan ratusan alat perlindungan diri (APD) untuk tenaga medis di puluhan unit pelayanan kesehatan se Kabupaten Kebumen dan sekitarnya.

Di bawah koordinasi salah satu tenaga pengajar Prodi Keperawatan Program Diploma III,  Nurlaila, M.Kep., kegiatan penyaluran bantuan ini  berlangsung sejak tanggal 1-15 April 2020 dan didistribusikan oleh beberapa karyawan lainnya.

Nurlaila mengatakan, donasi yang diberikan melalui STIKES Muhammadiyah Gombong itu terdiri dari 282 stel baju coverall/hazmat, 100 buah face shield, 24 box masker bedah, 4 box masker N95, 5 box sarung tangan bedah, dan 5 liter hand sanitizer standar rumah sakit. Tidak hanya itu, 400 lembar masker kain dan 200 buah hand sanitizer pun sudah terbagi untuk masyarakat sekitar khususnya bagi yang bekerja di luar rumah.

“Donasi disalurkan ke 22 unit pelayanan kesehatan di Kabupaten Kebumen dan sekitarnya” ujarnya di sela-sela pemberian APD ke Puskesmas Pejagoan, Kamis (16/4).

Aksi kemanusiaan di bidang kesehatan saat ini menjadi prioritas karena pandemi Covid-19 saat ini sudah menelan banyak korban dan kerugian. Penyaluran bantuan APD ini merupakan bukti dukungan STIKES Muhammadiyah Gombong kepada tenaga medis yang menangani langsung pandemi tersebut.

KAMPUS TANGGAP CORONA, STIMUGO BERIKAN APD UNTUK PUSKESMAS

STIKes Muhammadiyah Gombong kembali menyalurkan bantuan berupa Alat Pelindung Diri (APD) kepada tenaga medis di puskesmas-puskesmas wilayah Kabupaten Kebumen. Sementara kabar ini dilansir, bantuan sudah terdistribusi di 6 puskesmas yaitu Puskesmas Adimulyo, Puskesmas Sruweng, Puskesmas Sempor 1, Puskesmas Karangsambung, Puskesmas Buluspesantren, dan Puskesmas Alian.

Bantuan kepada Puskesmas Sempor 1 diserahkan secara langsung oleh Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan dan AIK STIKes Muhammadiyah Gombong, H. Sarwono, SKM, M.Kes. pada Hari Sabtu, 4 April 2020 dan diterima oleh Kepala Tata Usaha Puskesmas Sempor 1, Eni Retno, S.Kep.MM. “Kami sampaikan terimakasih kepada STIKes Muhammadiyah Gombong atas bantuan yang telah disalurkan kepada kami”, ujar Eni. Adapun bantuan yang diberikan berupa 1 box masker sensi, 5 stel baju Hazmat dan 5 Face Shield.

Sedangkan untuk distribusi ke 5 puskesmas lainnya dilaksanakan pada Hari Kamis 9 April 2020 oleh beberapa perwakilan dosen dan diterima oleh tenaga medis di puskesmas masing-masing. Bantuan masker, baju hazmat dan face shield merupakan program khusus STIKes Muhammadiyah Gombong dalam menghadapi pandemi Covid-19 khususya mendukung garda terdepan tim medis dalam melaksanakan tugasnya.

“Kami melihat kondisi tenaga medis di puskesmas hanya menggunakan APD seadanya dalam menghadapi pandemi covid-19 ini, harapan kami bantuan ini bisa digunakan semaksimal mungkin dan pandemi ini segera berakhir”, ujar Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan dan AIK STIKes Muhammadiyah Gombong, H. Sarwono, SKM., M.Kes. dalam sambutannya.

CEGAH COVID-19, MAHASISWA BAGIKAN RATUSAN MASKER DAN HAND SANITIZER KEPADA MASYARAKAT

Semakin mewabahnya pandemi Covid-19 menyebabkan keberadaan masker dan cairan pembersih tangan sulit ditemukan dan mengalami lonjakan harga yang fantastis. Kenaikkan dan kelangkaan ini menyulitkan masyarakat terutama masyarakat kalangan menengah kebawah. Melihat situasi ini, para civitas akademika STIKes Muhammadiyah Gombong tergerak hati untuk melakukan aksi sosial dengan memanfaatkan bahan-bahan yang ada dan keahlian kefarmasian yang dimiliki kampus ini.

Pada hari Kamis, 2 April 2020 sejumlah mahasiswa dan dosen STIKes Muhammadiyah Gombong turun ke jalan membagi-bagikan masker kain dan hand sanitizer gratis kepada masyarakat. Selain membagikan 2 barang tersebut, mahasiswa juga memberikan penjelasan dan himbauan tentang cara mencuci tangan yang benar. Pemberian secara gratis ini bertujuan untuk membantu program pemerintah dalam pencegahan penyebaran virus Covid-19.

Ratusan masker kain dan hand sanitizer ini dibagikan ke beberapa titik keramaian di wilayah Kecamatan Gombong. Adapun prioritas pemberian untuk para penjual makanan di pinggir jalan, sopir angkutan umum, pengamen dan para tukang becak yang terpaksa harus tetap bekerja di luar demi menghidupi keluarganya.

“Prioritas titik keramaian di Pasar Gombong, pangkalan becak, dan pangkalan angkutan umum (angkot)”, ujar Abdulloh salah satu mahasiswa program studi Keperawatan program sarjana yang turut dalam aksi tersebut.

Kaprodi Keperawatan Program Diploma III sekaligus Koordinator Pembagian Bantuan dalam rangka penanggulangan pandemi Covid-19 STIKes Muhammadiyah Gombong, Nurlaila, S.Kep.Ns., M.Kep. di sela-sela kegiatan mengatakan “kami berharap agar bantuan pengadaan masker kain dan hand sanitizer berhasil dikumpulkan kembali, sehingga semakin banyak masyarakat yang mendapatkan alat pelindung tersebut”.

STIMUGO SALURKAN BANTUAN APD BAGI TENAGA MEDIS

pemberian bantuan APD kepada tenaga medis di RS PKU Muhammadiyah Gombong, Senin (1/4)

STIKes Muhammadiyah Gombong memberikan bantuan Alat Perlindungan Diri (APD) bagi tenaga medis di sejumlah rumah sakit dan puskesmas wilayah Kabupaten Kebumen. Bantuan tersebut merupakan bentuk rasa empati sekaligus dukungan terhadap para medis untuk mendukung percepatan penanganan kesehatan di tengah pandemi Covid-19.

Ketua STIKes Muhammadiyah Gombong diwakili oleh Wakil Ketua II Bidang Administrasi Umum dan Keuangan, Hj. Ery Purwanti, M.Sc. menyerahkan bantuan tersebut dan diterima oleh Ketua Tim Penanganan Covid-19 RS PKU Muhammadiyah Gombong, dr. Eva Delsi, Sp.EM dan Kabag. Tata Usaha RSUD dr. Soedirman Kebumen, Rikamto, S.Kep.Ns., MM pada hari Rabu (1/4).

Rincian bantuan yang diberikan berupa 60 stel baju Hazardous Material (Hazmat), 5 box sarung tangan, 2 box masker bedah, 4 masker N 95, dan 5 liter hand sanitizer.

Tim Penanganan Covid-19 di Rumah Sakit tersebut menyatakan apresiasinya kepada STIKes Muhammadiyah Gombong yang telah aktif terlibat dalam kegiatan penanganan Covid-19. Bantuan berupa APD menjadi salah satu hal yang penting untuk meningkatkan keandalan pelayanan kesehatan dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini.

Pada kesempatan ini , Wakil Ketua II STIKes Muhammadiyah Gombong, Hj. Ery Purwanti, M.Sc. menyampaikan “STIKes Muhammadiyah Gombong peduli dengan tenaga medis yang berjuang di garda terdepan dalam penanganan covid-19, kami dukung  dan kami apresiasi. Semoga yang kami berikan dapat membantu mempercepat penanganan covid-19 ”, ujarnya.

Peran Sekolah Tinggi di Era Revolusi Industri 4.0.

Di era sekarang sudah tidak terbantahkan lagi pelajaran dan pembelajaran sudah sangat mudah didapatkan yang penting ada kemauan. Media online internet seakan membuka batasan antara guru dan siswa yang melakukan proses pembelajaran di ruang kelas. Hadirnya teknologi yang memasuki era revolusi industry 4.0 membuat akses pembelajaran bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja. Dengan demikian perguruan tinggi mempunyai tantangan tersendiri untuk menghadipi hal tersebut, karena banyaknya praktisi- praktisi yang professional ternyata lahir malah bukan dari pendidikan resmi. Masih belum lama ini terdengar kabar seorang mekanink motor yang berada di Sulawesi selatan yang mampu membuat pesawat terbang dan berhasil menguji coba untuk menerbangkannya. Hal ini ternyata menarik beberapa perhatian media untuk meliputnya dan yang lebih menghebohkan lagi ternyata sang pembuat pesawat terbang tersebut bukanlah seorang yang menyandang gelar serjana bahkan tamat SD-pun dia tidak selesai.

(more…)

D0SEN KEPERAWATAN DPK STIKES GOMBONG RAIH JUARA UMUM LOMBA HUT PPNI 46

Dewan Pengurus Komisariat PPNI STIKes Muhammadiyah Gombong yang terdiri dari Dosen Prodi D3 Keperawatan dan S1 Keperawatan Profesi Ners berhasil menjadi juara umum pada perlombaan HUT PPNI Ke 46 yang diselenggarakan oleh DPD PPNI Kabupaten Kebumen baru-baru ini.

Dari sekian banyak peserta lomba dari berbagai perwakilan DPK se Kabupaten Kebumen Ike Mardiati Agustin M.Kep.Sp.Kep.J  berhasil menjadi Juara 1 lomba perawat teladan disusul Juara Harapan 1 Perawat Teladan Nurlaila S.Kep.Ns.M.Kep dan Juara Harapan 2 Perawat Teladan Putra Agina S.Kep.Ns.M.Kep

Selain itu DPK Stikes Muhammadiyah Gombong secara tim juga memenangi 2 lomba diantaranya lomba penyuluhan kesehatan sebagai Juara 1 dan lomba outbond juara 2.

(more…)

Ratusan Pelajar SMA Semarakkan Festival Stimugo

Ratusan pelajar SMA di Kebumen menyemarakkan event Festival Stimugo-Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) Trofi Bupati Kebumen, Rabu (7/3). Sejumlah lomba seni digelar dalam ajang yang diselenggarakan oleh Badan  Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Muhammadiyah Gombong dan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Kebumen tersebut.

Adapun bidang seni yang dilombakan adalah seni pertunjukan dan seni penciptaan. Seperti lomba baca puisi diikuti 39 peserta, monolog 20 peserta, kriya 39 terdiri atas putra 21 dan  putri 18 peserta. Kemudian lomba desain poster 27 peserta, cipta puisi 46 peserta, solo vokal putra 24 dan putri 46 peserta. Lomba film pendek 18 tim yang terdiri atas 36 peserta. Lomba seni tari diikuti 15 grup dan gitar solo diikuti 17 peserta.

(more…)

Vaksin dan Obat Coronavirus 2019 – nCoV

Merebaknya wabah  coronavirus jenis 2019-nCoV di Wuhan China yang  sampai artikel ini ditulis sudah menginfeksi hampir 10.000 orang dan menimbulkan  korban jiwa lebih dari 213 orang mengundang ilmuwan diseluruh dunia bekerja keras untuk menemukan bagaimana cara mencegah atau mengobati  virus tersebut. Di media elektronik termasuk media sosial maupun cetak informasi mengenai cara penyebaran, gejala, asal muasal sampai bagaimana mencegah supaya tidak tertular sudah banyak kita dengar. Sementara penyebaran virus terus berlangsung dan korban terus berjatuhan dalam hitungan hari bahkan jam. Dalam artikel singkat ini penulis ingin menyampaikan informasi mengenai pengembangan vaksin coronavirus 2019-nCoV dan obat apa yang dipakai.

Penyakit infeksi yang banyak ditangani oleh dunia medis adalah infeksi karena bakteri dan virus. Infeksi karena bakteri bisa di sembuhkan dengan antibiotik dan bisa dicegah dengan vaksinasi namun semua infeksi bakteri sejauh ini berhasil di obati dengan antibiotik. Vaksinasi untuk infeksi bakteri tidak banyak ada beberapa yang populer misalnya vaksinasi typoid untuk penyakit tipus dan vaksinasi BCG. Jadi prioritas penangan infeksi bakteri adalah dengan pemberian antibiotik bukan dengan vaksinasi. Sementara infeksi karena virus bisa dikatakan sulit sekali di obati, artinya belum ada obat yang bisa membunuh virus seperti halnya antibiotik membunuh bakteri. Contoh sederhana saja virus demam berdarah atau dengue, sampai saat ini belum ada obat yang bisa membunuh virus  tersebut. Bahkan vaksin dengue juga belum ada. Jadi virus demam berdarah belum bisa divaksinasi dan belum bisa di obati, sehingga  kalau ada orang terkena dengue maka dilakukan upaya medis yang lain misalnya pemberian infus untuk menggantikan kehilangan cairan.

Sejauh ini ilmuwan sudah banyak membuat vaksin untuk mencegah infeksi virus misalnya vaksin influenza, vaksin cacar, vaksin gondong dan sebaginya. Hanya obat spesifik yang memuaskan belum ada. Untungnya orang yang pernah terinfeksi virus pada umunya akan membentuk kekebalan sehingga terhindar dari infeksi berikutnya misalnya orang yang terinfeksi virus cacar air (varicella) akan kebal. Beda dengan bakteri, virus akan menyerang dengan mengenal musim, sehingga kita sering mendengar serangan virus influenza, virus gondong, virus demam berdarah pada saat tertentu, untuk kemudian serangan tersebut hilang lalu timbul lagi di musim berikutnya. Sementara infeksi bakteri boleh dikatakan tidak mengenal musim tetapi lebih disebabkan karena perilaku tidak sehat dari individu misalnya tidak menjaga kebersihan akan terserang diare.

Coronavirus jenis MERS Dan SARS mempunyai angka kematian tinggi, MERS mempunyai angka kematian 35%  dan SARS 10%  bandingkan dengan virus influenza yang hanya 0,1 % angka kematiannya.  2019-nCoV yang juga jenis coronavirus tentunya bisa diprediksi mempunyai angka kematian tinggi (kalau dilihat dari angka diatas 2%).

Jadi selain manajemen pencegahan penyebaran coronavirus 2019-nCoV sekarang yang ditunggu adalah adanya vaksin corona virus.   Ilmuwan memperkirakan proses pembuatan vaksin coronavirus 2019-nCoV memerlukan waktu  dalam hitungan bulan jadi tidak bisa instan karena pembuatan vaksin akan melalui uji keamanan terhadap hewan terlebih dahulu  (uji preklinik) dan uji keamanan terhadap manusia (uji klinik) yang dilakukan dalam 3 tahap lalu  baru dibuat dan diproduksi masal. Vaksin sendiri dibuat dengan mengambil  dan mengisolasi  virus kemudian  dilemahkan sehingga virus tersebut tidak  dapat membelah diri  dengan sempurna atau bahkan sama sekali tidak mampu membelah diri. Kondisi ini bisa dikatakan virus sudah dilemahkan dan ketika di berikan ke orang sehat tidak cukup kuat untuk menimbulkan infeksi tapi justru menstimulasi individu untuk memproduksi zat kekebalan atau antibodi. Antibodi ini akan mencegah infeksi secara spesifik terhadap virus tersebut jadi satu spesies virus hanya spesifik di antisipasi satu vaksin.  Perkembangan terakhir saat ini ilmuwan di Melbourne di Australia berhasil mengisolasi dan “menumbuhkan” vaksin coronavirus 2019-nCoV, dan segera membagikan sampel vaksin tersebut ke WHO dan laboratorium diseluruh dunia agar proses pembuatan vaksin secara paralel dan simultan dilakukan seluruh dunia.  Jadi masih ada beberapa tahap lagi sebelum bisa digunakan termasuk uji preklinik dan uji klinik. Akan kita tunggu ilmuwan dari negara mana yang menang “perlombaan” membuat vaksin.

Lalu bagaimana dengan pembuatan obatnya? Pembuatan  obat jauh lebih panjang prosesnya dibanding pembuatan vaksin. Mengapa? Karena perbedaannya pembuatan obat melalui proses sintesis dulu sementara pembuatan vaksin tidak. Proses sintesis ini  ini yang bisa jadi memakan waktu lebih  lama dibanding “sintesis” vaksin. Sampai sekarang obat spesifik untuk coronavirus MERS dan SARS juga belum ada sementara wabah bisa jadi  sudah keburu tenggelam. Untuk sementara ini di China sendiri pasien coronavirus 2019-nCoV diobati dengan 2 macam obat untuk virus  HIV, yaitu lopinavir dan ritonavir. Dua obat tersebut merupakan obat antiretroviral golongan protease inhibitor yaitu obat yang bisa mencegah aktifitas enzim protease suatu enzim yang digunkan untuk pembelahan diri virus (HIV) dan diharapkan juga bisa untuk  coronavirus 2019-nCoV. Obat-obat ini  diberikan secara kombinasi dan dikabarkan  memiliki keuntungan klinis substansial.Obat ini pernah dipakai untuk mengobati SARS yang menjadi wabah tahun 2003 yang lalu.

 

Ditulis Oleh : Muh. Husnul Khuluq, M. Farm, Apt.

Translate »