by Humas Unimugo | Sep 29, 2020 | Berita Terkini
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Muhammadiyah Gombong saat ini sedang melakukan persiapan perubahan status dari sekolah tinggi menjadi universitas.
Selain menambah Program Studi (Prodi) Teknik Industri hasil merger dengan Sekolah Tinggi Teknologi Muhammadiyah (STTM) Kebumen, kampus ini akan membuka Prodi S1 Ilmu Hukum dan S1 Manajemen.
“Untuk Prodi S1 Kebidanan dan Profesi sudah dilaksanakan visitasi secara online. Saat ini menunggu rekomendasi dari LLDIKTI untuk diterbitkan surat keputusan,” kata Ketua STIKES Muhammadiyah Gombong Dr Hj Herniyatun MKep Sp Mat didampingi Wakil Ketua IV Bidang Kerjasama dan Hubungan Internasional Sawiji MSc usai membuka Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) dan Baitul Arqom.
Pada tahun depan pihaknya sudah menerima mahasiswa baru untuk program studi tersebut. Sehingga total terdapat lima Prodi Program Sarjana yakni S1 Keperawatan, S1 Kebidanan, S1 Farmasi, Teknik Industri, Ilmu Hukum dan Manajemen. Sementara penambahan sejumlah Prodi baru lainnya seperti Pariwisata, Bisnis Digital, Administrasi Rumah Sakit dan Informasi Medik masih dalam proses.
“Semua persyaratan untuk menjadi universitas terpenuhi termasuk luas tanah 36.000 m2 sudah mencukup dari yang disyaratkan 10.000 m2,” ujarnya.
Sementara itu, tahun pelajaran 2020-2021, STIKES Gombong berhasil menjaring 398 mahasiswa baru. Para mahasiswa baru mengikuti Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) dan Baitul Arqom secara daring melalui aplikasi Zoom Meeting.
Selama empat hari, dalam kegiatan yang dibuka oleh Ketua STIKES Muhammadiyah Gombong Dr Herniyatun para mahasiswa baru mendapatkan berbagai materi dari para narasumber. Para mahasiswa dikenalkan dengan sistem perguruan tinggi di Indonesia yang disampaikan Dr M Samsudin MPd. Kemudian pembinaan gerakan nasional revolusi mental oleh Dr Azzam Syukur Rahmatullah MSI.
Para mahasiswa juga diberikan pembinaan kesadaran bela negara dan kehidupan berbangsa dan bernegara yang disampaikan dari Kodim 0709 Kebumen. Selain itu, para mahasiswa dibekali cara cerdas bermedia sosial dan pencegahan radikalisme dengan menghadirkan narasumber dari Polres Kebumen.
Dituntut Berkreasi
Para mahasiswa baru juga dikenalkan dengan layanan kemahasiswan. Materi ideologi Muhammadiyah disampaikan oleh Mintaraga Eman Surya Lc MA. Sedangkan faham agama dalam Muhammadiyah oleh Prof Dr H Suparman Syukur MA dan mengenal Muqodimah Anggaran Dasar Muhammadiyah oleh Ketua PD Muhammadiyah Kebumen KH Abduh Hisyam.
Sedangkan materi belajar di era 4.0 dengan new normal oleh Kepala LLDIKTI Wilayah VI Jateng Prof Dr DYP Sugiharto. Dalam pengenalan kampus ini, menghadirkan bintang tamu ustadzah Oki Setiana Dewi yang menyampaikan caracter building dengan tema Kader milenial yang arif, kreatif, inovatif dan berakhlakul karimah.
Direktur RS PKU Muhammadiyah Gombong dr Ibnu Nasher Arrohimi menyampaikan profil kader Muhammadiyah. Sedangkan Dr Ibnu Hasan memaparkan nilai perjuangan tokoh Muhammadiyah. Kemudian dr Hasan Bayuni memaparkan kesadaran lingkungan hidup dan kesiapsiagaan bencana di perguruan tinggi.
Ketua Panitia PKKMB STIKES Muhammadiyah Gombong Irmawan Andri Nugroho MKep menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan proses belajar dan suasana akademik di STIKES Muhammadiyah Gombong. Harapannya mahasiswa saat bergabung sudah siap belajar dan paham fasilitas apa saja yang dimiliki oleh kampus.
“Pengenalan kampus secara online untuk pertama kali menjadi tantangan tersendiri. Bagaimana penyelenggara dituntut berkreasi dan berinovasi agar bisa mengemas kegiatan agar tetap berkesan kepada para mahasiswa baru,” ujar Irmawan Andri Nugroho.
Dosen Prodi S1 Keperawatan ini menyebutkan pihaknya memanfaatkan berbagai platform digital seperti Zoom Meeting, streaming Youtube dan WhatsApp hingga media sosial yang lain. Bahkan saat ini kampus ini membangun studio mini khusus untuk kegiatan-kegiatan online. “Tim IT kami juga menyiapkan sejumlah materi mulai video perkenalan,” ujarnya.
(SM-Anto)
by Humas Unimugo | Sep 1, 2020 | Blog
Berdasarkan Profil Kesehatan Jawa Tengah, Diabetes menempati urutan kedua terbanyak penyakit tidak menular setelah Hipertensi. Diabetes dapat menimbulkan komplikasi lanjutan seperti Penyakit Jantung, Stroke, dan Gagal Ginjal, sehingga pencegahan dan penanganan Diabetes menjadi salah satu prioritas utama bidang kesehatan. Banyak opini menyebutkan bahwa kuliner Jawa yang didominasi oleh rasa manis ikut andil menjadi salah satu faktor meningkatkan kejadian Diabetes di Jawa Tengah.
Sejarah yang telah dirangkum dari berbagai sumber menyebutkan bahwa cita rasa manis pada kuliner Jawa mempunyai kisah yang panjang sejak jaman VOC. Untuk mengatasi masalah keuangan setelah menghadapi Perang Diponegoro, VOC menerapkan kebijakan tanam paksa tanaman tebu di lahan pertanian di Jawa Tengah dan Jawa Timur sebagai komoditi ekspor yang menguntungkan. Tebu membutuhkan iklim yang sesuai dan irigasi yang baik sehingga cocok untuk ditanam di lahan persawahan di daerah Jawa.
Pada pertengahan abad ke-18 Jawa menjadi pemasok gula terbesar setelah Cuba. Sebagai dampaknya, padi sebagai tanaman pangan utama menjadi mahal dan langka karena makin sedikitnya lahan yang digunakan untuk menanam padi. Untuk mensiasati kelangkaan padi maka masyarakat Jawa terbiasa mengkonsumsi air tebu untuk bertahan hidup. Seiring waktu rasa manis sudah menjadi bagian dari budaya Jawa yang mewarnai hampir sebagian besar kuliner Jawa sampai sekarang.
Apakah konsumsi makanan atau minuman manis serta merta akan menyebabkan Diabetes pada orang Jawa? Tubuh kita membutuhkan gula sebagai sumber energi untuk mencegah agar tubuh kita tidak lemas dan mood tetap terjaga. Menurut Kemenkes asupan gula yang baik adalah 50 gram (5-9 sendok teh) perharinya. Konsumsi gula perlu dibatasi karena gula merupakan salah satu jenis karbohidrat yang dapat meningkatkan kadar gula darah dan meningkatkan berat badan apabila tidak diimbangi dengan aktivitas dan olahraga yang mememadai.
Perubahan Gaya Hidup
Pada jaman tanam paksa masyarakat Jawa tidak banyak yang menderita Diabetes karena makanan dan minuman serba gula yang mereka konsumsi terbakar kalorinya dengan aktivitas kerja paksa di kebun tebu dan pabrik gula. Berbeda dengan gaya hidup sekarang ini dimana konsumsi makanan dan minuman manis tidak dibarengi dengan aktivitas dan olahraga, adanya mesin yang memudahkan pekerjaan, berbagai moda transportasi, banyak pekerjaan dilakukan dengan banyak duduk di balik meja, di depan TV, komputer, atau handphone.
Hal ini mengakibatkan timbunan lemak dan obesitas atau kelebihan berat badan. Akibatnya, tubuh membutuhkan lebih banyak hormon insulin untuk metabolisme, dan apabila tidak diimbangi dengan produksi insulin oleh pankreas yang tidak mencukupi dapat memicu terjadinya Diabetes.
Selain itu, obesitas juga mengakibatkan sel tubuh menjadi tidak sensitif terhadap insulin. Padahal tanpa insulin glukosa hasil pencernaan tubuh tidak dapat masuk ke dalam sel, sehingga sel tidak bisa melakukan proses metabolisme. Glukosa yang tidak dapat masuk ke dalam sel akan menumpuk di pembuluh darah sehingga menyebabkan kadar gula meningkat dan terjadilah Diabetes. Perubahan gaya hidup inilah yang harus diwaspadai. Gaya hidup sehat dan seimbang adalah kunci untuk mencegah terus meningkatnya Diabetes di Jawa Tengah yang masyarakat selalu menambahkan gula dalam masakan dan minumannya.
Cahyu Septiwi MKep SpKep MB PhD – Staf Pengajar di STIKES Muhammadiyah Gombong
by Humas Unimugo | Aug 31, 2020 | Berita Terkini

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Muhammadiyah Gombong menggelar Job Fair dan Baitul Arqam (JFBA) Purna Studi, Kamis-Sabtu 27-29 Agustus 2020.
Jika tahun-tahun sebelumnya, para peserta yakni calon alumi menginap di kampus selama kegiatan, pada JFBA tahun 2020 ini peserta melaksanakan seluruh kegiatan dari tempat tinggal masing-masing. Kegiatan yang dibuka oleh Ketua STIKES Muhammadiyah Gombong Dr Hj Herniyatun MKep SpMat digelar secara daring menggunakan aplikasi Zoom Meeting.
Hadirkan Ustadz “Cinta” Restu Sugiarto
Selama tiga hari, peserta yang terdiri atas 110 Profesi Ners, 80 D3, 26 Bidan dan 58 Farmasi mendapatkan materi dari para narasumber. Pada kegiatan kali ini menghadirkan narasumber kondang seperti selebriti Youtube sekaligus motivator Sherly Anafita RS MSi Ph dan ustadz kondang yaitu Ustadz “Cinta” Restu Sugiarto.
Pada hari pertama peserta menerima materi matan keyakinan dan cita-cita hidup Muhammadiyah yang disampaikan Ketua PD Muhammadiyah Kebumen KH Abduh Hisyam SAg. Dilanjutkan materi Ketua PW Muhammadiyah Jateng M Tafsir MAg tuntunan ibadah sesuai tarjih. Ustadz “Cinta” Restu Sugiarto menyampaikan materi Ibadah Mahdhah dan Nawafil.
Materi Etos Kerja Muhammadiyah disampaikan oleh dr Yusuf Bahtiar. Ustadz Mintaraga LC MA memberikan pedoman hidup Islami warga Muhammadiyah dalam menjalankan profesi. Kemudian materi profil kader dan perjuangan tokoh Muhammadiyah disampaikan oleh Direktur RS PKU Muhammadiyah Sruweng dr Hasan Bayuni.
Pada hari kedua, kegiatan diisi dengan presentasi dari sejumlah rumah sakit seperti RS PKU Muhammadiyah Gombong, RS PKU Muhammadiyah Sruweng. Hadir pula RS Permata Medika Kebumen, RS Sari Asih Ciputat, PT Bahana Inspirasi Muda, RS PKU Muhammadiyah Wonosobo, RS Puri Asih, RSU Purbowangi.
Pada hari ketiga, sejumlah perusahaan turut presentasi meliputi LPK Mitra Sarana Sejahtera, LPK Bahana Inspirasi Muda. Kemudian K24, PT Sidomuncul, BP2MI juga dari organisai profesi seperti PPNI, IBI, IAI/PAFI. Adapun motivator Sherly Anafita RS MSi Ph memberikan motivasi dan tips melamar pekerjaan di masa pandemi.
Ketua Panitia JFBA Purna Studi Putra Agina Widyaswara Suwaryo MKep menjelaskan bahwa JFBA Purna Studi merupakan kegiatan rutin tahunan bagi calon alumni Stikes Muhammadiyah Gombong. Job fair berisi informasi seputar pekerjaan yang bisa menambah referensi bagi alumni sesuai dengan minat dan cita-cita.
“Sedangkan Baitul Arqam Purna Studi merupakan bekal untuk calon alumni agar senantiasa berpijak pada jalan yang lurus, jalan yang senantiasa diridhoi oleh Allah dan dicontohkan oleh Rasulullah SAW,” ujar Putra Agina.
Dosen Prodi S1 Keperawatan tersebut menambahkan, kegiatan dilaksanakan melalui daring sesuai dengan arahan dan kebijakan, baik dari Kemendikbud maupun dari PP Muhammadiyah terkait kegiatan akademik yang boleh dilakukan selama pandemi.
Pada tahun ini perbedaan lain adalah kegiatan diikuti oleh calon lulusan angkatan I Program Studi Farmasi. Biasanya JFBA diikuti calon alumni Prodi Keperawatan dan Kebidanan, kali ini bertambah.
“Semoga tahun berikutnya semakin bertambah prodi-prodi yang lain. Mengingat tidak lama lagi STIKES Muhammadiyah Gombong akan berubah bentuk menjadi Universitas Muhammadiyah Gombong (UNIMUGO),” ujarnya.
Menurut Putra, salah satu indikator keberhasilan JFBA adalah diterimanya alumni di tempat kerja yang dilihat dalam 1, 3, 6 sampai 12 bulan setelah lulus. JFBA kali ini bisa dikatakan berhasil, karena kegiatan baru akan dimulai, sudah ada calon alumni yang akan mengikuti seleksi tes pekerjaan.
Ketua Badan Pembina Harian (BPH) STIKES Muhammadiyah Gombong dr H Fatah Widodo SpM MKes mengucapkan terima kasih kepada Ketua STIKES Muhammadiyah Gombong Dr Herniyatun MKep SpMat yang tetap melaksanakan kegiatan tersebut walaupun dalam suasana pandemi Covid-19.
Dokter Fatah Widodo memberikan apresiasi kepada panitia yang telah berhasil menyelenggarakan kegiatan secara daring dengan lancar dan diikuti dengan baik serta antusias oleh seluruh peserta.
“Diharapkan para peserta setelah mengikuti baitul arqam memiliki bekal yang cukup untuk memasuki dunia kerja dan berkiprah di tengah masyarakat. Sekaligus menjadi kader persyarikatan Muhammadiyah yang bermanfaat bagi nusa dan bangsa,” ujar Fatah Widodo dalam sambutannya saat menutup acara Job Fair dan Baitul Arqam.
(SM)
by Humas Unimugo | Aug 10, 2020 | Berita Terkini
Jumlah dosen bergelar doktor di STIKES Muhammadiyah Gombong (STIMUGO) bertambah setelah Dr. Herniyatun, M.Kep., Sp. Mat berhasil meraih gelar doktor ilmu keperawatan dari Universitas Indonesia. DR Herniyatun M.Kep, Sp. Mat, menjadi dosen tetap keempat yang berhasil meraih gelar doktor. Doktor pertama adalah Cahyu Septiwi, M.Kep., Sp.Kep.MB., Ph.D dari Khon Kaen University, disusul kemudian Wulan Rahmadhani, S.ST., M.M.R., Dr. PH dari universitas yang sama. Selain Herniyatun, semester ini juga telah lulus doktor ketiga yaitu Dr. Basirun, M.Kes yang telah berhasil meraih gelar doktor ilmu manajemen dari Universitas Islam Indonesia.
Herniyatun saat ini menjabat sebagai Ketua Sekolah Tinggi Kesehatan Muhammadiyah Gombong (STIMUGO), Institusi pendidikan kesehatan satu-satunya di Kebumen, berhasil meraih gelar Doktor usai mempertahankan disertasinya yang berjudul “Pengembangan Model Intervensi Keperawatan Spiritual Islam (Inspirasi) dan Pengaruhnya Terhadap Kualitas Hidup dan Kesejahteraan Spiritual pada Perempuan Kanker Serviks” di Universitas Indonesia yang merupakan almamaternya saat memperoleh gelar sarjana, magister dan spesialis keperawatan maternitas. Ia berhasil melalui sidang promosi doktoral tersebut tersebut pada 3 Agustus 2020 dengan IPK 3.71.
Kanker serviks merupakan masalah kesehatan perempuan di Indonesia karena memiliki angka kejadian dan angka kematian yang tinggi. Berbagai masalah pada kanker serviks akan memberikan dampak yang kompleks terhadap individu, keluarga dan masyarakat. Diperlukan cara penanganan yang efektif untuk mengatasinya, salah satunya model intervensi keperawatan spiritual Islami yang diangkat dalam judul disertasi wanita kelahiran Alian Kebumen ini. Belum ditemukannya model implementasi keperawatan spiritual yang simpel, aplikatif dan mudah dilakukan dan dijadikan panduan bagi perawat dalam menjalankan peran pemberi asuhan yang komprehensif sehingga hasil penelitian ini dapat dijadikan dasar dalam mengembangkan model intervensi keperawatan spiritual. “Tujuannya adalah meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan spiritual perempuan penderita kanker serviks”, ujarnya sebagaimana laporan tertulis.
Sebagai salah satu wujud syukur STIKES Muhammadiyah pada hari Sabtu, 8 Agustus 2020 telah diadakan tasyakuran dan pemberian penghargaan kepada doktor. Acara diselenggarakan oleh Badan Pembina Harian yang diketuai oleh dr. H. Fatah Widodo, Sp.M.,M. Kes. Pada acara syukuran tersebut diserahkan penghargaan kepada para dosen yang telah meraih gelar Doktor dan PhD. Juga diisi tausiah oleh Prof. Dr. H. Abdul Mu`ti, M.Ed. Yang saat ini menjabat sebagai Sekretaris Umum PP Muhammadiyah. Acara ini diharapkan memberikan motivasi kepada dosen di STIMUGO agar semangat dalam meningkatkan jenjang pendidikan di level S3.
Stikes Muhammadiyah Gombong saat ini sedang dalam perubahan bentuk menjadi Universitas Muhammadiyah Gombong bergabung dengan Sekolah Tinggi Teknologi Muhammadiyah (STTM ) Kebumen. Karena itu para dosen yang begelar doktor akan terus diupayakan bertambah sehingga tidak tertinggal dari universitas muhammadiyah lain yang sudah lebih dulu berdiri. Selain itu juga akan membuka Program Pasca Sarjana Ilmu keperawatan.
by Humas Unimugo | Jul 18, 2020 | Blog
Konsep new normal yang diterapkan oleh pemerintah Indonesia pada bulan Juni 2020 menuai banyak komentar, baik dari kalangan ekonomi maupun kesehatan. Pada sebagian masyarakat hal ini menjadi tanda tanya besar apakah pemerintah mengandalkan terbentuknya herd immunity untuk kasus Covid 19 ini ataukah akan menerapkan herd immunity dibalut dengan konsep new normal. Dilihat dari perspektif kesehatan, konsep new normal dikhawatirkan akan memunculkan lebih banyak kasus positif corona yang dapat meningkatkan beban di pelayanan kesehatan. Pada tanggal 6 Juni 2020 pukul 12.00 WIB tercatat terdapat 30.514 Kasus positif corona di Indonesia, dan ada peningkatan sebesar 993 kasus.
(more…)