COACHING CLINIC: HUMAS PERGURUAN TINGGI DI WILAYAH LLDIKTI VI JAWA TENGAH FOTO BERSAMA NARASUMBER. DOK.FOTO HUMAS LLDIKTI VI

Gombong Unimugo – Universitas Muhammadiyah Gombong mengikuti kegiatan Coaching Clinic, dengan tema “Peran Humas di Era Digital & Society 5.0” yang diselenggarakan oleh Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VI Jawa Tengah pada Selasa – Rabu, 24-25 September 2024 di Surakarta.

Coaching Clinic ini merupakan program yang digagas oleh LLDIKTI Wilayah VI Jawa Tengah dalam rangka peningkatan kapasitas humas perguruan tinggi di wilayah Jawa Tengah. Kegiatan ini menjadi forum yang penting dan bermanfaat bagi peserta untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang peran Humas.

Di tengah era perkembangan teknologi digital yang pesat, yang biasa dikenal dengan era society 5.0 yang semakin menuntut keterlibatan dan keterhubungan yang lebih erat antar individu dan teknologi. Untuk itu pelatihan ini digelar dengan harapan memberikan tambahan wawasan kepada humas perguruan tinggi di wilayah Jawa Tengah.

Dr. Bhimo Widyo Andoko, S.H., M.H Kepala LLDIKTI Wilayah VI dalam sambutannya, mengatakan bahwa humas di era Society 5.0 ini perannya sangatlah vital, terlebih di perguruan tinggi bahwasanya humas adalah garda depan dalam membangun citra yang baik untuk perguruan tinggi tersebut.

Harapannya kegiatan Coaching Clinik ini memberikan pemahaman yang lebih mendalam bagi Humas untuk memberikan warna perguruan tingginya. Sehingga perguruan tingginya lebih dikenal oleh masyarakat pada umumnya dan dijadikan pilihan oleh calon mahasiswa untuk studi di perguruan tinggi tersebut, ungkapnya.

Lebih lanjut, Bhimo menyampaikan terima kasih kepada seluruh panitia yang telah menyelenggarakan pelatihan ini, dan kepada peserta silahkan ikuti dengan baik agar dapat mengambil ilmu yang akan disampaikan oleh narasumber,

Dengan ini kegiatan Coaching Clinik, Peran Humas Perguruan Tinggi di Era Digital dan Society 5.0 secara resmi saya buka, tutup Bhimo.

Narasumber yang Kompeten di Era Digital dan Society 5.0

Eko Suseno Hendro Riyadi Murti, S.E., M.M dengan materi Pengembangan Kapasitas Humas yang Humanis dan Berkarakter. Dok Foto Humas LLDIKTI VI

Era digital digambarkan dengan kondisi perubahan yang dipengaruhi oleh banyak faktor yang sulit diduga dan dikontrol. Teknologi digital sekarang hanya dengan sentuhan jari bisa berselancar untuk mendapatkan berbagai informasi yang ada di internet, sehingga menyebabkan semua kalangan dapat mengakses dan melihat serta membaca informasi tersebut.

Untuk itu dalam kegiatan ini LLDIKTI VI menggandeng 3 narasumber yang kompeten pada bidangnya diantara Rachmat Widhia dengan materi “Connecting Dots Through Social Media”.

Dalam pemaparannya Rachmat yang biasa dipanggil Somad menyampaikan pentingnya memahami operasional bekerja masing-masing aspek untuk mendapatkan funnel digital marketing.

Funnel adalah model pemasaran yang berfokus pada konsumen yang menggambarkan perjalanan pelanggan teoritis menuju pembelian barang atau jasa. Dalam konteks ini, peran humas lah yang menjadi informan bagi masyarakat.

Kemudian pemateri kedua oleh Dwi Utaminingsih dengan materi “Best Practice and Lesson Learned Pengelolaan Humas Perguruan Tinggi”.

Dalam pemaparannya narasumber yang biasa akrab dipanggil Ning menyampaikan Media Relations sebagai media sosial manajemen dimana faktor utama pendukung dalam pengelolaannya yaitu konsisten dan menarik, menanggapi pertanyaan dan umpan balik dan memantau serta menganalisis

Ditutup dengan pemateri ketiga oleh Eko Suseno Hendro Riyadi Murti, S.E., M.M dengan materi Pengembangan Kapasitas Humas yang Humanis dan Berkarakter.

Dalam penyampaian materinya Eko lebih menekankan karakter seorang humas perguruan tinggi untuk bisa berkarakter dan bagaimana caranya agar humas bisa humanis. Peran Humas yang tidak kalah penting dalam mengelola relasi/rekanan yaitu Maintenance dimana stakeholder dikelola dengan baik, Track dengan tujuan agar stakeholder tertarik untuk bekerjasama lebih banyak lagi kepada kita, Fast, Friendly dan Efective merupakan hal penting juga untuk monitoring stakeholder masih respon kepada kita.