Mahasiswa Program Studi (Prodi) DIII Keperawatan tingkat tiga Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Muhammadiyah Gombong yang mengambil peminatan unggulan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) mendalami materi melalui inhouse training. Inhouse Training Pelatihan Hiperkes dan Keselamatan Kerja Bagi Paramedis tidak hanya diikuti oleh mahasiswa tetapi juga perawat dan dosen.
Pelatihan yang berlangsung Senin-Jumat (25-29/3) itu menggandeng Balai Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Jawa Tengah. Selama lima hari, 40 peserta mendapatkan berbagai materi yang disampaikan oleh para narsumber yang berkompeten di bidangnya.
Hari pertama Dr Sudaima SSi MSi menyampaikan materi kebijakan dan organisasi K3 dan perundang-undangan di bidang K3. Kemudian Kuntodi PgDipSc MSi menyampaikan materi hiperkes dan keselamatan kerja dan pencegahan kecelakaan. Dokter Diah Wahyu MKes pada hari kedua menyampaikan materi penyakit akibat kerja dan sistem pelaporan, pengelolaan makan di tempat kerja. Disambung dokter Budiastuti DH MKes menyampaikan materi prinsip dasar dan filosofi kesehatan kerja dan promosi kesehatan kerja dan pencegahan HIV/AIDS serta program rehabilitasi medis.
Pada hari ketiga dan keempat, materi disampaikan antara lain ergonomi dan fisiologi kerja, tanggap darurat kebakaran di tempat kerja, hiperkes faktor kimia, hiperkes faktor fisika, dan sistem menajemen K3. Selain itu juga menghadirkan BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Pembantu Kebumen untuk menyampaikan materi terkait BPJS Ketenagakerjaan. Selain sistem klasikal, dalam pelatihan itu juga dilakukan kunjungan perusahaan ke PT Mitra Prasmitha Selaras (PMS) Sempor dan praktik pembuatan laporan.
Sekretaris Prodi DIII Keperawatan Stikes Muhammadiyah Gombong Bambang Utoyo SKep Ns MKep menjelaskan bahwa baru pertama kali pihaknya menggelar pelatihan K3 menggandeng Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Jawa Tengah. Harapannya para mahasiswa semakin memahami K3 sehingga bisa diterapkan saat bekerja baik di layanan kesehatan maupun perusahaan lain.
“Setelah selesai mengikuti pelatihan mahasiswa akan mengembangkan K3 di wilayah Kebumen dan sekitarnya,” ujar Bambang Utoyo di sela-sela pelatihan.
Menurut Bambang, pelatihan K3 biasanya dilaksanakan oleh perusahaan kepada para pegawainya. Dengan demikian, lulusan yang telah memiliki sertifikat K3 akan memiliki nilai lebih sehingga tidak perlu lagi mengikuti pelatihan di perusahaan.