(0287) 472 433 rektorat@unimugo.ac.id

Foto Bersama Pembimbing dan Himpunan Mahasiswa Teknik Industri (HMTI) UNIMUGO (Dok.Foto Humas UNIMUGO)

Unimugo Gombong – Dalam rangka memperingati hari mangrove sedunia yang jatuh pada tanggal 26 Juli, Himpunan Mahasiswa Teknik Industri (HMTI) Universitas Muhammadiyah Gombong (Unimugo) berkontribusi dalam acara Mangrove Care Environment yang juga merupakan salah satu program kerja dari HMTI Unimugo. Kegiatan dilaksanakan pada hari Sabtu, 29 Juli 2023 di Pantai Kaliratu, Desa Jogoshimo, Kecamatan Klirong, Kabupaten Kebumen.

Mangrove Care Environment yang diinisiasi oleh Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) ‘Aisyiyah Kebumen dan Komunitas Mangrove Muhammadiyah (KomangMu) Kebumen diikuti oleh sekitar  110 peserta yang terdiri dari berbagai organisasi otonom Muhammadiyah (Hizbul Wathan, MDMC, Tapak Suci, Kokam), Mapala Unimugo, Santri Pondok Pesantren Wiryo Soedarmo Gombong, MLH, SMA N 1 Kebumen, Warga Desa Jogosimo, Pansela, PCM KLirong, Dewan Kerja Ranting Petanahan, PSAB SMK Muhammadiyah Petanahan, SMK Muhammadiyah Sempor, Cabang Dinas Kelautan Wilayah Jateng dan Komunitas Pecinta Lingkungan di Kebumen, LLHPB Aisyiyah dan KomangMu.

Acara dimulai dengan apel pembukaan pada pukul 09.00 WIB, dilanjutkan dengan briefing metode dan lokasi penanaman. Metode penanaman yang digunakan yaitu 5 pohon 3 acir kemudian membuat lubang tanam dengan jarak tanam 50 cm- 100 cm, dan menancapkan penyangga sebagai penanda bahwa sudah dilakukan penanaman bibit mangrove. Jumlah bibit mangrove yang ditanam sebanyak 2300 diperoleh dari Cabang Dinas Kelautan (CDK) Provinsi Jawa Tengah.

Kegitan Mangrove Care Environment dengan penanaman pohon mangrove merupakan salah satu usaha untuk mengurangi abrasi di daerah pesisir pantai, terutama pantai di Kebumen yang menghadap langsung dengan Samudera Indonesia yang ombaknya besar. Selain melindungi garis pantai dan mengurangi dampak bencana,  manfaat dari hutan mangrove adalah sebagai habitat bagi tumbuhan dan hewan, penyimpan karbon, sumber makanan dan bahan bakar, penyerap polutan dan penghasil ekonomi bagi masyarakat sekitar pantai melalui pariwisata, penangkapan ikat, kepiting dan pemanfaatan kayu. (TAY)