(0287) 472 433 [email protected]

Enam orang mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Muhammadiyah Gombong mengikuti International Nursing Student Forum (INSF) di Universiti Malaysia Sarawak (Unimas) Malaysia. Tak hanya menjadi peserta delegasi Stikes Gombong juga menjadi panitia bersama bergabung dengan sejumlah perguruan tinggi di Malaysia, Thailand, Filipina dan China.
Dalam forum internasional yang berlangsung pada 9-10 Maret 2019 tersebut, enam mahasiswa yang terdiri atas tiga mahasiswa Program Studi (Prodi) DIII Keperawatan dan tiga dari S1 Keperawatan juga mempresentasikan hasil riset karya mereka. Kehadiran mahasiswa tersebut didampingi oleh dua orang dosen pembimbing dan staf tata usaha.
Wakil Ketua IV Bidang Kerjasama Stikes Muhammadiyah Gombong Sawiji MSc yang ikut mendampingi para mahasiswa tersebut mengatakan, keterlibatan mahasiswa Stikes Muhammadiyah Gombong pada ajang INSF sudah yang ke-10 kali. Sejak tahun 2012, setiap tahun pihaknya selalu mengirimkan delegasi untuk bergabung dalam forum yang tahun ini digelar di Unimas Serawak Malaysia.
“Forum internasional itu mahasiswa dapat mengupdate ilmu dan isu-isu kesehatan dunia. Selain itu juga mengetahui perkembangan terbaru keperawatan era industri 4.0,” ujar Sawiji kepada Suara Merdeka, Kamis (14/3).
Selain itu, kunjungan ke Unimas tersebut dimanfaatkan untuk menggelar eksekutif meeting dalam rangka melakukan penjajakan kerjasama antara Stikes Muhammadiyah Gombong dengan Unimas Malaysia. “Rencana kerjasama yang sedang dijajaki meliputi pertukaran mahasiswa, studi lanjut S2 dan S3 hingga joint publikasi riset di jurnal ilmia,” imbuh Sawiji didampigi Bagian Humas Stikes Gombong Ukis Erliwianto SE.
Sawiji menegaskan bahwa dengan berbagai program kerjasama internasional, pihaknya berkomitmen ingin membangun Stikes Muhammadiyah Gombong sebagai perguruan tinggi lokal dengan kualitas global. Selain itu, kerjasama internasional terus ditingkatkan dalam rangka proses menjadi universitas. Nantinya Stikes Gombong akan memiliki kelas internasional, termasuk membuka S2 program internasional.
“Dari sisi penyerapan kerja, para mahasiswa yang memiliki pengalaman belajar di luar negeri memiliki kesempatan dan peluang kerja yang cukup baik. Selain itu, secara mental mereka memiliki kepercayaan diri yang baik dalam menghadapi persaingan di era global,” tandasnya seraya menyebutkan pengalaman di luar negeri juga bisa dicantumkan dalam Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI).