Foto bersama Lembaga Rekonsiliasi Bencana (LRB) PDM Kebumen, Lembaga Lingkungan Hidup dan Pengembangan Budaya (LLHPB) Aisyiyah Kabupaten Kebumen, serta berbagai pihak seperti UKM Mapala Palasigo Universitas Muhammadiyah Gombong, HMTI, PC Aisyiyah Puring, dan Majelis Lingkungan Hidup PDM Kebumen. Foto Istimewa

Gombong UNIMUGO – Pantai Sawangan, Puring, Kebumen, 5 Mei 2024 – Hari ini, semangat kepedulian terhadap lingkungan menyala di Pantai Sawangan, Kecamatan Puring, Kabupaten Kebumen. Sebanyak 1000 bibit mangrove ditanam dalam sebuah kegiatan yang menjadi inisiasi program mitigasi bencana.

Kegiatan ini merupakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat yang mendapat pendanaan dari program hibah RisetMu. RisetMu adalah Program Hibah Penelitian dan Pengabdian yang diselenggarakan Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) Pimpinan Pusat Muhammadiyah bekerjasama dengan LPPM di Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA) seluruh Indonesia. Program ini diadakan untuk mendorong intensifikasi dan diversifikasi penelitian tentang dinamika dan inovasi dalam persyarikatan Muhammadiyah.

Kerjasama sinergis dengan Lembaga Rekonsiliasi Bencana (LRB) PDM Kebumen, Lembaga Lingkungan Hidup dan Pengembangan Budaya (LLHPB) Aisyiyah Kabupaten Kebumen, serta berbagai pihak seperti UKM Mapala Palasigo Universitas Muhammadiyah Gombong, HMTI, PC Aisyiyah Puring, dan Majelis Lingkungan Hidup PDM Kebumen, kegiatan ini diawali dengan semangat tinggi.

Ketua LRB PDM Kebumen, Agus Suratno, dan Ketua LLHPB Aisyiyah Kabupaten Kebumen, Jariyah SKM., turut hadir dalam kegiatan yang diwarnai oleh penanaman simbolis oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah, Bpk. H. Abdul Rois, MS. Kegiatan ini menjadi tonggak awal dari kolaborasi antara tim pengusul hibah risetMu dan Komunitas Mangrove Muhammadiyah (KomangMu), yang bertujuan untuk mengurangi risiko bencana tsunami di pesisir pantai selatan Kebumen.

Putra Agina Widyaswara Suwaryo, ketua tim pengusul, menjelaskan, “Penanaman ini bukan hanya sekadar reboisasi, tetapi juga langkah konkret dalam mitigasi bencana alam.” Ia menegaskan bahwa kegiatan serupa akan terus berlanjut, melibatkan berbagai sektor dan instansi di bawah naungan Muhammadiyah.

Edukasi tentang pentingnya menjaga mangrove juga menjadi fokus, dengan melibatkan warga sekitar untuk merawat tanaman tersebut agar tetap berkembang subur. Mangrove tidak hanya berperan dalam melindungi garis pantai dari erosi, tetapi juga menyediakan habitat bagi berbagai spesies laut, serta menjaga keseimbangan ekosistem pesisir.

Dalam suasana penuh semangat, 156 peserta turut serta dalam penanaman bibit mangrove, menciptakan hutan mangrove baru yang diharapkan dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi lingkungan sekitar. Hal ini tidak hanya mencerminkan komitmen para relawan dalam menjaga lingkungan, tetapi juga langkah penting dalam membangun ketahanan terhadap bencana di wilayah ini.

Dengan upaya berkelanjutan seperti ini, diharapkan kelestarian lingkungan dan ketahanan terhadap bencana dapat terus ditingkatkan demi kesejahteraan generasi mendatang. Pantai Sawangan kini tidak hanya menjadi saksi, tetapi juga bagian dari perjalanan menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.